BANDUNG, KOMPAS.com - Tahun ini, CIMB Niaga berencana meningkatkan pinjaman untuk pembiayaan hijau atau green financing hingga 28 persen.
Dengan pembiayaan ini diharapkan semakin banyak proyek atau kegiatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang terfasilitasi.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, keuangan berkelanjutan sudah tumbuh dengan total 26 persen dari total pinjaman.
Baca juga: CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024
"Tahun ini perusahaan berkomitmen meningkatkan pembiayaan di angka 28 persen hingga. Mungkin di tahun depan kita akan upayakan bisa di angka 30 persen," kata Lani dalam rilisnya, Minggu (5/5/2024).
Lani menuturkan, saat ini CIMB Niaga sudah fokus dalam memberikan pinjaman pada perusahaan atau pelaku usaha yang fokus dalam iklim berkelanjutan.
Jadi, pihaknya akan mengecek apakah perusahaan tersebut sudah menerapkan sistem berkelanjutan dalam produk hingga cara produksinya.
"Saat proses selalu kami kaitkan dengan apakah perusahaan mengelola limbahnya, bahan bakunya, atau bahan bakar untuk produksinya. Kalau bagus kita akan kasih bunga lebih kecil," kata dia.
Baca juga: Siap-siap, CIMB Niaga Finance Bakal Tebar Dividen Rp 129,64 Miliar
Dalam meningkatkan presentase tersebut, Lani berharap pemerintah bisa makin banyak mengeluarkan insentif sektor tersebut mulai dari pajak hingga sisi giro wajib minimum (GWM).
Lani mengungkapkan, kinerja CIMB Niaga pada kuartal pertama 2024 tumbuh positif. Bank ini melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun, naik 7,8 persen year-on-year (yoy), dan menghasilkan earnings per share Rp 66,96.