Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Kompas.com - 09/05/2024, 06:23 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) bekerja sama dengan PT Principal Asset Management (Principal Indonesia) meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah (dollar AS).

Produk reksa dana saham syariah berdenominasi dollar AS ini adalah yang pertama di Indonesia yang berfokus pada investasi di kawasan ASEAN, kecuali Filipina.

Produk ini bertujuan untuk memperkaya pilihan variasi produk investasi nasabah, khususnya reksa dana
saham berdenominasi dollar AS. Produk ini juga bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan modal dalam jangka menengah hingga panjang melalui investasi pada efek bersifat ekuitas, yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal dalam mata uang dollar AS.

Baca juga: Produk Reksa Dana Bertema ESG Diyakini Bakal Makin Diminati Investor Muda

Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana.SHUTTERSTOCK/A9 STUDIO Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana.

Head of Preferred, Wealth and Insurance Business CIMB Niaga Ariteguh Arief mengatakan, pihaknya menghadirkan produk Reksa Dana Saham Syariah USD dengan fokus pada investasi di kawasan ASEAN, yang diharapkan dapat melengkapi dan mengoptimalkan diversifikasi pilihan investasi nasabah.

"Kehadiran produk Reksa Dana Saham Syariah USD yang berfokus pada investasi di kawasan ASEAN ini relevan dengan posisi ASEAN yang semakin signifikan dalam kancah investasi dunia," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/5/2024).

Pasalnya, ia bilang, wilayah ASEAN kini merupakan kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia secara kolektif dengan kombinasi Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari 3 triliun dollar AS dan diproyeksikan menjadi wilayah dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050.

Selain itu, kawasan ini juga memiliki populasi yang besar dengan lebih dari 650 juta penduduk dan berhasil dalam mendulang kinerja perekonomian yang positif selama satu dekade terakhir yaitu rata-rata pertumbuhan di angka 4 sampai 5 persen.

Baca juga: Simak 4 Perbedaan Deposito dan Reksa Dana

Di samping itu, ASEAN juga memiliki banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan para investor, antara lain ASEAN memiliki peran sebagai sentra manufaktur alternatif dari China yang sangat berkembang, dengan kekayaan alam berlimpah dan potensi wisata yang tinggi.

Faktor tersebut juga didukung potensi pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sejalan dengan rencana Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 (MPAC).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com