Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Kompas.com - 14/05/2024, 18:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, energi berbasis fosil seperti minyak dan gas (migas), tetap memiliki peranan penting di tengah maraknya penggunaan energi bersih.

Indonesia pun sedang mendorong transisi energi untuk mencapai target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060 atau lebih cepat.

Arifin menyebut, dalam proses transisi energi tersebut, minyak dan gas tetap diperlukan untuk mengamankan pasokan energi.

Baca juga: Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

"Minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik," ujarnya dalam acara Indonesia Petroleum Association Convex di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5/2024).

"Gas akan digunakan untuk menjembatani 100 persen penerapan pembangkit energi terbarukan," imbuh Arifin.

Menurutnya, meski transisi energi sedang berlangsung, namun penggunaan energi fosil masih akan berlanjut hingga jangka waktu yang cukup panjang.

Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Lantaran, jumlah energi yang bersumber dari non-fosil atau Energi Baru Terbarukan (EBT) masih belum dapat mengimbangi total kebutuhan energi secara nasional.

Arifin menuturkan, dalam tiga skenario transisi energi, yakni accelerated, net zero, dan new momentum, pemanfaatan minyak dan gas masih tetap dilakukan hingga 2050.

"Pemanfaatan minyak dan gas masih tetap dilakukan hingga 2050, meskipun penggunaan langsungnya menurun karena peningkatan efisiensi energi, peningkatan penggunaan listrik, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan," kata dia.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Optimalkan Produksi Lapangan Migas Tua di Cirebon

Meski begitu, ia memastikan, industri hulu migas tetap akan mendukung penerapan energi bersih melalui penggunaan penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage atau carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).

"Saat ini, terdapat 15 proyek CCS/CCUS dalam berbagai tahap. Dengan total Sumber Daya Penyimpanan CO2 lebih dari 500 Giga Ton, kami yakin Indonesia mempunyai peluang untuk perluasan pengembangan bisnis CCS/CCUS," ungkap Arifin.

Ia pun menekankan, perlunya kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan pemenuhan energi di era transisi energi. Maka dari itu, para pelaku industri migas diminta aktif terlibat dalam peningkatan produksi untuk memenuhi energi nasional, tetapi juga mendukung penurunan emiisi.

"Saya mengajak seluruh peserta (pelaku industri migas) berkontribusi aktif untuk mengedepankan kerja sama dalam upaya peningkatan investasi, cadangan, dan produksi migas dengan tetap mempertimbangkan target penurunan emisi," tutup Arifin. 

Baca juga: Pupuk Langka, Menteri ESDM Sebut Tak Ada Masalah Pasokan Gas ke Industri Pupuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com