Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Kompas.com - 25/05/2024, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk mengatakan, kecerdasan buatan akan mengambil alih semua pekerjaan. Namun, menurut dia, hal itu tidak selalu berarti buruk.

"Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” kata dia, dikutip dari CNN, Jumat (23/5/2024).

Elon Musk memberi gambaran, di masa depan pekerjaan akan menjadi semacam pilihan.

"Jika ingin melakukan pekerjaan yang mirip dengan hobi, Anda bisa melakukan suatu pekerjaan. Namun sebaliknya, AI dan robot akan menyediakan barang dan jasa apa pun yang diinginkan,” kata dia.

Elon Musk menjelaskan, agar skenario tersebut berhasil, masyarakat perlu mencapai penghasilan tinggi universal. "Tidak akan ada kekurangan barang atau jasa," imbuh dia.

Selengkapnya klik di sini.

2. Ini Faktor yang Menyebabkan Harga Emas Naik Turun

Emas adalah salah satu logam mulia yang paling digemari masyarakat untuk investasi. Investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak mau mengambil risiko.

Alasan yang sama juga yang membuat masyarakat senang menyimpan emas sebagai investasi, daripada terjun ke investasi seperti saham atau obligasi.

Pergerakan harga emas sangat dinamis. Harga emas bahkan bisa dibilang selalu naik. Sebagai perbandingan, harga emas pada medio 2015 hanya berkisar di Rp 490.000-530.000 per gram.

Apa yang membuat harga emas bisa naik seperti itu?

Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat harga emas naik atau turun.

Selengkapnya klik di sini.

3. Garuda Indonesia Disebut Gagal Layani Haji, Ini Respons Kemenhub

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal membahas keterlambatan penerbangan haji PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) sekaligus melakukan inspeksi lapangan.

Keterlambatan hingga 4 jam lamanya terjadi pada pesawat yang tengah mengangkut kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) karena kerusakan mesin pesawat pada Kamis (23/5/2024).

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, sebelum melakukan pembahasan dengan para stakeholder, Kemenhub akan lebih dulu meminta penjelasan dari Garuda Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com