Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

Kompas.com - 04/06/2024, 10:17 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (4/6/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada di zona hijau pada level 7.102,63 atau naik 66,4 poin (0,94 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.036,19.

Sebanyak 263 saham melaju di zona hijau dan 125 saham di zona merah. Sedangkan 149 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,04 triliun dengan volume 1,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi menguat, setelah saham-saham blue chips penjaga IHSG bangkit dan membawa IHSG kembali di atas 7.000.

Sementara itu, beban saham BREN berkurang karena tidak mengalami auto rejection bawa (ARB) pada perdagangan kemarin.

“Kami memperkirakan level 7.000 akan menjadi support psikologis yang akan dicoba untuk dipertahankan selama 1 pekan ini. Hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, pada range 7.000 – 7.180,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan penurunan Nikkei 0,58 persen (223,89 poin) ke level 38.699,1, Strait Times melemah 0,26 persen (8,7 poin) ke level 3.340,12, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,01 persen atau 0,34 poin ke level 3.078,14. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong naik 0,53 persen (96,79 poin) ke level 18.499,83.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.07 WIB rupiah berada pada level Rp 16.194 per dollar AS atau naik 36 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.230 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, data inflasi bulan Mei yang menunjukkan penurunan dibandingkan sebelumnya memberikan sentimen positif ke rupiah.

“Rupiah berpotensi menguat hari ini, dengan potensi penguatan ke arah Rp 16.180 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.250 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, sentimen dari eksternal muncul dari indeks dollar AS terlihat mengalami tekanan pagi ini. Penurunan ini merupakan imbas dari data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index yang mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga acuan AS.

Selain itu, data PMI manufaktur AS bulan Mei juga menunjukkan penurunan yang menambah ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga. Di sisi lain, pekan ini ada data penting AS yang ditunggu pelaku pasar global yaitu data tenaga kerja AS.

“Data ini akan memberikan ekspektasi baru bagi pelaku pasar soal peluang pemangkasan suku bunga. Kalau data menunjukkan angka yang membaik, ekspektasi akan berbalik, dollar AS bisa menguat lagi. Jadi pelaku pasar masih akan berhati-hati menyikapi pelemahan dollar AS saat ini,” jelas Ariston.

Baca juga: Tips Investasi Saham saat Dana Asing Cabut dari RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com