Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Kompas.com - 04/06/2024, 19:52 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mulai menerapkan tarif normal pada LRT Jabodebek per 1 Juni 2024, di mana tarif 1 kilometer pertama sebesar Rp 5.000 dan km selanjutnya Rp 700 per km.

Namun demikian, jika dilihat lebih lanjut, tarif normal ini masih belum sepenuhnya normal sesuai dengan yang diatur pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023 lantaran masih diberlakukan tarif maksimal Rp 20.000 dan Rp 10.000.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengungkapkan, KAI menilai operasional LRT Jabodebek saat ini masih belum sebanding untuk diterapkan tarif normal.

Baca juga: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Ilustrasi LRT Jabodebek. Ini tarif promo LRT Jabodebek per 1 April 2024.SHUTTERSTOCK/JOKO SL Ilustrasi LRT Jabodebek. Ini tarif promo LRT Jabodebek per 1 April 2024.
Adapun seharusnya LRT Jabodebek melayani 434 perjalanan per hari dengan headway 3 sampai 6 menit.

Sementara per Juni 2024, LRT Jabodebek melayani 336 perjalanan per hari saat hari kerja dan 260 perjalanan per hari saat akhir pekan dengan headway sekitar 5,5 sampai 11 menit.

"Dengan dinamika LRT Jabodebek yang seperti itu, banyak sekali ada kendalanya, banyak sekali ada rintangannya untuk mengoperasikan itu. Kami rasa ketika menerapkan (tarif) sesuai dengan FS itu belum worth it lah, belum sebanding," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Selain itu, tarif maksimal sebesar Rp 20.000 dan RP 10.000 telah dianalisa dan diperhitungkan secara matang sebelum KAI mengusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan diterapkan saat ini.

Baca juga: Mulai Juni 2024, LRT Jabodebek Operasikan 336 Perjalanan Setiap Hari

Ketentuan tarif maksimal itu, kata Mahendro, tidak akan terlalu memberatkan penumpang karena sesuai dengan kemampuan dan keinginan membayar masyarakat.

Di mana didapati rata-rata penumpang menggunakan layanan LRT Jabodebek dengan tarif Rp 15.000 atau untuk jarak menengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com