Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayapada Healthcare Bakal Bangun Rumah Sakit Internasional di KEK Batam

Kompas.com - 05/06/2024, 18:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyetujui pembentukan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional di Sekupang dan Nongsa Batam. Rumah sakitr internasional di KEK Bartam ini akan dikelola Mayapada Group, pemilik Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)).

Jonathan Tahir, Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare mengungkapkan, kepercayaan pemerintah tersebut sejalan dengan komitmen Mayapada Healthcare dalam memberikan layanan kesehatan berstandar internasional.

"Setelah melakukan ekspansi yang baru dilakukan dengan membuka unit Mayapada Hospital keenam di Bandung dan groundbreaking unit Mayapada Hospital ketujuh di Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2023, kini Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India akan membangun rumah sakit berstandar internasional di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan nama Mayapada Apollo Batam International Hospital," kata Jonathan dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Kucurkan Rp 500 Miliar, Konglomerat Dato Sri Tahir Akan Bangun RS Mayapada di IKN

Pelayanan perawatan Rumah Sakit yang tidak menerapkan KRISFREEPIK/DCSTUDIO Pelayanan perawatan Rumah Sakit yang tidak menerapkan KRIS

Jonathan menjelaskan, kerja sama bersama Apollo Hospitals India ini bertujuan untuk menangani kasus-kasus kesehatan yang kompleks bagi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di luar negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata medis.

Selain membagun Mayapada Apollo Batam International Hospital, Mayapada Healthcare
juga akan mendukung Mayapada Group dalam mengelola dan mentransformasikan operasional
RSBP Batam, rumah sakit milik pemerintah di lokasi KEK yang telah disetujui.

KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memungkinkan dokter dan paramedis asing
untuk praktik di kawasan tersebut.

Dengan demikian, hal ini menjadi peluang bagi dokter spesialis dan perawat Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan mereka dalam peningkatan keterampilan dan memastikan adanya transfer pengetahuan.

Beberapa hal mengenai relaksasi impor obat-obatan dan peralatan medis juga akan mengurangi biaya pengobatan pasien secara keseluruhan, sehingga hal ini menjadi kunci untuk mendorong masyarakat Indonesia menjalani perawatan di dalam negeri.

Baca juga: Mayapada Healthcare Dapat Fasilitas Pembiayaan dari IIF Senilai Rp 500 Miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com