Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Kembangkan Energi Terbarukan, Dukungan Investasi Swasta Jadi Penting

Kompas.com - 05/06/2024, 20:00 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menjelaskan bahwa dalam situasi ekonomi yang sulit, pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengalokasikan anggarannya untuk energi terbarukan.

Sehingga, peran serta masyarakat dan dukungan investasi, terutama dari sektor swasta dan dana internasional, dinilai penting untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di negeri ini.

Hal ini disampaikan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra dalam acara "Road to PLN Investment Days 2024" di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

"Saya rasa di sinilah forum yang baik untuk mendorong investasi yang terus berkembang untuk mengakselerasi pengembangan energi terbarukan di negeri ini," ujarnya.

Baca juga: Bos PLN Beberkan Tantangan Bangun Pembangkit Energi Terbarukan hingga 2040

Menurut dia, data terbaru menunjukkan bahwa pada periode 2022-2023, kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional hanya meningkat sebesar 0,8 persen, mencapai 13,1 persen.

Sebelumnya, Dewan Energi Nasional pernah menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

Namun, target tersebut kini direvisi menjadi sekitar 17-19 persen untuk tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada selisih sekitar 4 persen yang harus dikejar.

"Artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan dari 2022 hingga 2023 meskipun kabarnya Dewan Energi Nasional sudah merevisi target di 2023 adalah sekitar 17 sampai 19 persen," jelas Sutta.

Baca juga: Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Pentingnya kolaborasi

Sutta menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai target meningkatkan bauran energi terbarukan.

Dukungan dari dana internasional juga dianggap krusial untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dan teknologi energi terbarukan.

Menurut dia, kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan juga harus ditingkatkan. Edukasi dan kampanye mengenai manfaat energi terbarukan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program-program energi bersih.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com