Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Terdepan dalam Revolusi Pembayaran Digital

Kompas.com - 13/06/2024, 17:00 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asia saat ini berada di garis depan revolusi pembayaran digital. Hal itu karena transaksi dompet digital mengalahkan uang tunai dan kartu sebagai metode pembayaran utama.

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/6/2024), laporan terbaru dari Worldpay mengungkapkan, penggunaan dompet digital meningkat pesat, menjadikannya metode pembayaran yang paling cepat berkembang di seluruh dunia.

Secara global, dompet digital menyumbang 50 persen dari pembelian di e-commerce dan 30 persen dari transaksi di toko fisik pada 2023, dengan nilai transaksi mencapai Rp 226.800 triliun. Angka ini diproyeksikan akan melonjak hingga Rp 405.000 triliun pada 2027.

Baca juga: QRIS Jadi Mesin Pertumbuhan Pembayaran Digital

Di Asia-Pasifik, penggunaan dompet digital jauh lebih tinggi, dengan 70 persen pembayaran online dan 50 persen pembayaran di toko fisik dilakukan melalui dompet digital tahun lalu.

China memimpin dunia dalam adopsi dompet digital. Pada tahun 2023, 82 persen dari pengeluaran e-commerce dan 66 persen dari pembelian fisik di China dilakukan melalui dompet digital, dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 123.120 triliun.

Alipay dan WeChat Pay, bersama dengan UnionPay, menjadi kekuatan utama di balik dominasi ini.

Secara keseluruhan, wilayah Asia-Pasifik memimpin dalam adopsi dompet digital, meninggalkan wilayah lain di belakang.

Baca juga: Survei Visa: E-Wallet Paling Banyak Digunakan Gen Z dalam Pembayaran Digital

Di negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, kartu kredit masih memegang posisi kuat.

Namun, di negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam, dompet digital telah menjadi pilihan utama.

Selain kemudahan penggunaan, teknologi biometrik yang disematkan dalam dompet digital juga menjadi faktor penarik.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembayaran Digital Lintas Negara Bakal Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Dengan kemampuan pembayaran menggunakan pengenalan wajah atau sidik jari, pengguna merasa lebih aman dibandingkan dengan penggunaan kartu fisik yang bisa dicuri dan digunakan tanpa izin.

Dengan kemajuan teknologi dan adopsi yang cepat, dompet digital diprediksi akan terus mendominasi pasar pembayaran di Asia dan dunia.

Transformasi ini tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan keamanan dan inklusi keuangan di berbagai negara. Dengan China dan India sebagai pemimpin, Asia-Pasifik siap menjadi pusat inovasi pembayaran digital di masa depan.

Baca juga: Sistem Pembayaran Digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com