Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Usaha DPLK Muamalat Tumbuh 36,6 Persen Per Kuartal I-2024

Kompas.com - 14/06/2024, 08:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat melaporkan hasil usaha setelah pajak pada kuartal I-2024 mencapai Rp 23 miliar.

Jumlah tesebut meningkat 36,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, aset neto DPLK Syariah Muamalat per kuartal I-2024 mencapai Rp 1,7 triliun.

Jumlah tersebut ditopang oleh peningkatan partisipasi nasabah, serta optimalisasi portofolio investasi dengan pertumbuhan return investasi sebesar 6,5 persen.

Baca juga: OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Executive Director DPLK Syariah Muamalat Wang Wardhana mengatakan, hal tersebut mencerminkan efisiensi operasional dan strategi investasi yang efektif.

"DPLK Syariah Muamalat menargetkan pertumbuhan aset neto mencapai Rp 2 triliun pada akhir tahun ini," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (14/6/2024).

Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan terus memperkuat strategi diversifikasi portofolio dan re-balancing secara aktif. Selain itu, DPLK Syariah Muamalat akan meningkatkan akuisisi peserta baru dan kualitas layanan, serta mengembangkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

“DPLK Syariah Muamalat optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan para peserta dana pensiun di Indonesia," imbuh dia.

Wang menjelaskan, DPLK Syariah Muamalat menawarkan tiga paket investasi yaitu Paket A (Konservatif), Paket B (Moderat), dan Paket C (Agresif).

Adapun rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh DPLK Syariah Muamalat adalah sebesar 6,36 persen per tahun.

Portofolio investasi DPLK Syariah Muamalat ditempatkan pada instrumen yang sesuai dengan prinsip syariah, termasuk sukuk negara, sukuk korporasi, Efek Beragun Aset Syariah, Surat Perbendaharaan Negara Syariah, deposito syariah, saham syariah yang terdapat pada daftar ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) dan berbagai instrumen investasi lainnya dengan tetap berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah.

Sebagai informasi, per 31 Maret 2024, jumlah nasabah DPLK Syariah Muamalat hampir mencapai 71.000 nasabah ritel dan sekitar 51.000 nasabah korporasi. Sedangkan pertumbuhan nasabah pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai 10 persen.

Baca juga: Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com