Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Global Belum Stabil, Emas Masih Punya Prospek

Meski harga emas tak lagi semoncer era 2008 hingga 2011an lantaran tren suku bunga Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang terus naik serta fenomena strong dollar AS, investasi emas patut dipertimbangkan lantaran secara historis harga emas selalu bisa melawan inflasi.

"Harga emas itu korelasinya berbandng terbalik dengan dollar AS, saat ini stabilitas ekonomi Amerika Serikat masih up and down, masih ada nego-nego untuk trade war. Tapi terlepas dari itu gold dinilai masih bisa menjadi alat investasi, karena secara historis mampu melawan inflasi," ujar Direktur Pemasaran PT ANTAM Tbk Tatang Hendra di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Jika dilihat di lama resmi perdagangan logam mulia Antam, emas antam dijual Rp 663.500 per gram, naik Rp 3.500 dibandingkan Sabtu (09/3/2019) kemarin.

Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam naik Rp 4.000 ke Rp 591.000 per gram.

Membaiknya potensi emas sebagi alat investasi terlihat dari semakin baiknya kinerja Antam yang ditopang oleh penjualan emas sebagai komponen terbesar penjualan perusahaan yang berkontribusi sebesar 66 persen atau Rp 16,69 triliun. Sementara secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp 25,24 triliun.

Antam pun mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Pada 2018, volume penjualan emas mencapai 27.894 kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan capaian 2017 yang sebesar 13.202 kg (424.454 t.oz).

https://money.kompas.com/read/2019/03/11/163858526/ekonomi-global-belum-stabil-emas-masih-punya-prospek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke