Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

McDonald's Caplok Startup Teknologi AI, Buat Apa?

NEW YORK, KOMPAS.com - Jaringan restoran cepat saji McDonald's melakukan akuisisi perusahaan rintisan (startup) kecerdasan artifisial (AI). Aksi korporasi ini dimaksudkan untuk membantu McDonald's menyajikan pilihan makanan berdasarkan data.

Dilansir dari BBC, Jumat (29/3/2019), teknologi yang dikembangkan oleh startup asal Israel Dynamic Yield dapat secara otomatis mengubah menu berdasarkan cuaca, waktu, dan lalu lintas. McDonald's disebut mencaplok Dynamic Yield dengan nilai transaksi 300 juta dollar AS atau setara sekira Rp 4,27 triliun.

Teknologi ini akan sangat berguna bagi layanan drive thru McDonald's, khususnya di Amerika Serikat. Sebab, sebagian besar gerai McDonald's di Negeri Paman Sam adalah berupa layanan drive thru.

Pengenalan plat nomor kendaraan juga memungkinkan teknologi ini menawarkan menu yang biasa dipesan konsumen drive thru, ungkap pihak McDonald's.

Tidak hanya itu, teknologi yang dimiliki Dynamic Yield juga memungkinkan AI mengenali produk-produk yang dipromosikan, semisal secara otomatis menawarkan es krim McFlurry pada konsumen saat musim panas, atau menginformasikan produk yang tengah populer di restoran McDonald's tertentu hari itu.

"(Teknologi) itu bisa mengetahui waktu atau cuaca. Kami juga bisa memahami waktu layanan kami, sehingga (teknologi) ini hanya memberikan rekomendasikan produk yang mudah dibuat saat jam-jam sibuk," ujar CEO McDonald's Steve Easterbrook.

Tujuan utama McDonald's menghadirkan teknologi AI tersebut, imbuh Easterbrook, adalah untuk memberikan pengalaman yang lebih bersifat personal bagi konsumen dan dapat memberikan saran produk-produk tambahan berdasarkan pesanan awal konsumen.

Easterbrook menuturkan, McDonald's akan menggunakan teknologi AI untuk mengumpulkan sebagian besar data dari 68 juta konsumennya. Keseluruhan data ini akan diintegrasikan ke dalam aplikasi dan kios-kios layanan mandiri yang sudah ada di gerai McDonald's.

Dynamic Yield berkantor pusat di Tel Aviv, Israel. Startup ini merancang algoritma menggunakan pola-pola belanja dan pembelian terdahulu untuk memberi saran produk yang akan dibeli selanjutnya.

Salah satu klien besar Dynamic Yield adalah IKEA.

https://money.kompas.com/read/2019/03/29/073800126/mcdonald-s-caplok-startup-teknologi-ai-buat-apa-

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke