Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Permintaan Plastik dan Kemasan Diprediksi Naik 20 Persen Jelang Ramadhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan penjualan plastik dan kemasan akan meningkat menjelang bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini. Kenaikan permintaan terhadap produk plastik dan kemasan umumnya terjadi setiap tahun jelang bulan Ramadan.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Inaplas Fajar Budiono mengatakan, angka kenaikan diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan momentum Ramadan tahun 2018.

“Kemungkinan naik 10 persen hingga 20 persen,” jelas Fajar ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/4/2019). 

Ia mengatakan, kenaikan penjualan plastik dan kemasan menjelang Ramadan adalah hal yang wajar. Peningkatan paling besar akan terjadi pada plastik kemasan dan minuman. Fajar memperkirakan kemasan flexibel akan meningkat hingga 20 persen.

Sementara, kemasan kaku atau rigid naik menjadi 50 persen. Kemasan kaku biasanya memang akan naik menjelang hari raya karena permintaan untuk wadah kue atau cemilan juga naik.

Mensiasati hal ini, industri plastik sudah mempersiapkan ketersediaan barang sejak dua bulan menjelang hari raya. Diterangkan pula oleh Fajar, produk plastik dan kemasan kemasan rigid bahkan sudah mulai didistribusikan mengingat ukurannya yang lebih besar sehingga akan lebih banyak memakan waktu.

Meski tidak banyak berbeda dari angka penjualannya, pola distribusi plastik dan kemasan berubah dari tahun sebelumnya. Tersedianya jalan tol sepanjang pulau Jawa menyebabkan pengiriman plastik dan kemasan menjadi lebih cepat.

“Dahulu, sekali kirim tetapi dalam jumlah besar. Sekarang seminggu bisa tiga kali, tetapi pengiriman dalam jumlah yang lebih kecil,” terang Fajar.

Selain pola distribusi, varian produk plastik dan kemasan yang didistribusikan juga semakin beragam. Sementara itu, pola hidup masyarakat yang berbeda selama bulan puasa turut mempengaruhi besarnya permintaan terhadap plastik.

Sejauh pengamatan Fajar, adanya layanan memesan makanan secara online mengakibatkan penggunaan plastik dan kemasan semakin tinggi. Selain itu pergeseran keluarga di Jakarta yang lebih banyak membeli makanan daripada memasak di rumah turut mendorong tingginya permintaan terhadap plastik.

Asal tahu saja, setidaknya sebesar 40 persen pasar plastik ada di Jabodetabek.

Tren kenaikan penjualan ini diprediksi akan berlangsung hingga dua minggu menjelang hari raya Lebaran.

“Akan kembali normal kurang lebih empat minggu setelah Lebaran,” jelas Fajar lagi. (Kenia Intan)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inaplas proyeksikan permintaan plastik dan kemasan naik 20% jelang Ramadan

https://money.kompas.com/read/2019/04/04/164651126/permintaan-plastik-dan-kemasan-diprediksi-naik-20-persen-jelang-ramadhan

Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke