Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memilih Saham yang Memberikan Dividen

Hal itu banyak dilontarkan ketika seseorang berencana untuk melakukan investasi di pasar saham.

Kepala Investasi di Redmount Capital Partners, Vincent Catalano menyebutkan, melakukan investasi pada emiten yang memberikan dividen merupakan hal yang baik. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan investor.

Memiliki saham perusahaan yang mengembalikan sebagian pendapatannya kepada investor dalam bentuk dividen bisa menjadi investasi yang baik untuk jangka panjang. Dividen juga memberikan rasa aman bagi investor.

"Jika Anda berpikir pasar sedang baik, Anda ingin mencari yang lebih aman. Saham yang berkualitas tinggi yang memberikan dividen, terutama jika Anda lebih konservatif dan peduli dengan kesinambungan modal," kata Catalano seperti dilansir CNN, Selasa (16/4/2019).

Banyak emiten yang memberikan opsi kepada investor untuk kembali membeli saham melalui skema dividend reinvestment plan (DRIP). Investor yang mendaftar untuk DRIP secara otomatis mendapatkan saham sebagai bentuk pembayaran dividen mereka.

Jangan hanya fokus pada imbal hasil

Jika Anda berinvestasi saham untuk mendapatkan dividen, Anda perlu mencermati hal ini.  Jangan hanya fokus pada tingginya imbal hasil dividen. Karena dividen yang diterima inevstor adalah jumlah dividen total yang dibayarkan perusahaan dibagi harga saham.

Menurut dia, investor sering tertarik pada saham dengan imbal hasil dividen yang lebih tinggi daripada suku bunga acuan seperti US Treasury 10-Tahun, yang sekarang mencapai 2,5 persen.

Perusahaan yang membayarkan dividen besar bisa karena memang memiliki pertumbuhan yang baik. Tetapi bisa juga nilai dividen yang dibagikan besar karena harga sahamnya menyusut. ini perusahaan yang harus Anda hindari.

Sejalan dengan itu, Vincent mengatakan, investor mungkin harus menghindari pembayar dividen di industri yang sangat kompetitif. Perusahaan-perusahaan semacam itu bahkan mungkin perlu memotong dividen mereka ketika masa-masa sulit.

"Hanya karena hasilnya menarik, itu tidak cukup. Ada perusahaan yang trennya sedang turun karena tidak dapat tumbuh dan justru memberikan dividen yang lebih tinggi. Jenis-jenis perusahaan itu mungkin dinosaurus pada era saat ini," kata dia.

"Anda ingin pertumbuhan dividen ditambah pertumbuhan pendapatan," lanjutnya.

Itu sebabnya beberapa perusahaan teknologi raksasa yang sudah matang sekarang berada di antara saham yang membayar dividen paling menarik.

Namun hal itu tidak berlaku bagi perusahaan teknologi yang baru-baru, seperti Facebook, Amazon, Netflix, hingga Google pemilik Alphabet (GOOGL). Perusahan ini masih dalam pertumbuhan yang sangat tinggi dan banyak membelanjakan laba mereka untuk melakukan akuisisi dan riset.

Untuk perusahaan tekonologi semacam ini, membayar dividen justru bisa menjadi sinyal yang jelek.

Dividen plus pertumbuhan pendapatan adalah resep sukses

Sementara perusahaan teknologi yang sudah matang seperti Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), IBM (IBM), Cisco (CSCO), dan Oracle (ORCL) semuanya memberikan dividen yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Kepala Strategi Pasar Prudential Financial, Quincy Krosby, mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut bisa dikatakan tidak mempunyai beban seberat perusahaan teknologi baru bila mereka memberikan dividen.

Pasar mengakui bahwa mereka memiliki begitu banyak uang tunai sehingga mereka dapat menggunakannya sebagian untuk dividen dan juga memiliki banyak sisa untuk investasi dan pembelian kembali saham.

"Kuncinya adalah memastikan perusahaan memiliki arus kas yang kuat. Kami mencari perusahaan yang dikelola dengan baik. Fokus pada kualitas dan bukan hanya meraih hasil yang lebih tinggi," kata Quincy.


https://money.kompas.com/read/2019/04/16/110600426/memilih-saham-yang-memberikan-dividen

Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke