Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kolaborasi Bank dan Fintech, Siapa yang Diuntungkan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun lalu perusahaan teknologi keuangan alias financial technology (fintech) terus tumbuh dan berkembang hingga kini. Manfaat akan kehadirannya makin dirasakan publik.

Ada beberapa jenis fintech beroperasi di Indonesia yang terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah satunya jenis peer to peer lending. Namun, hingga kini masih ada anggapan dan penilaian, bahwa kehadiran fintech jadi ancaman bagi perbankan di Tanah Air.

Bagaimana jika bank dan fintech melakukan kolaborasi atau kerja sama? Apa hasilnya dan siapakah yang diuntungkan?

Vice President Amartha Aria Widiyanto mengatakan, jauh sebelum ada anggapan itu mereka sudah melakukan kerja sama dengan bank. Menurut dia, akan lebih baik bila bank dan fintech melakukan sinergi melalui beragam bentuk kerja sama.

"Kami adalah salah satu fintech yang paling awal berkolaborasi dengan bank. Bank Mandiri, mereka channel link kita, Bank Permata juga. Kalau kata orang fintech menggerus bank, kata saya kenapa harus digerus, kenapa tidak berkolaborasi?" kata Aria kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Menurut Aria, kolaborasi antara bank dan fintech sangatlah baik dan akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Fintech bisa menjadi perantara atau jembatan bagi bank untuk menyalurkan pendaannya atau kredit yang belum terjangkau selama ini, antara lain karena akses geografis atau faktor-faktor lainnya.

"Menurut saya bank dan fintech itu justru saling menguatkan. Misalnya kolaborasinya Amartha dengan Bank Mandiri, Bank Mandiri enggak perlu buka 1.000 cabang untuk menjangkau desa-desa, mereka bisa salurkan (dana) channel link ke kami dan kita bisa distribusikan itu ke customer base kita," sebutnya.

"Karena konsep channel link itu kan di book (masuk) sebagai kredit mereka," tambah Aria.

Dia menjelaskan, selama ini Amartha telah mengaplikasikan kerja sama dengan bank dalam bentuk akun. Seluruh transaksi para pengguna atau investor latar belakanganya ada pada perbankan.

Karena itu, sangat memungkinkan bank dan fintech bersinergi di berbagai bentuk layanan dan transaksi.

"Justru antar perbankan dan fintech saling menguatkan. Armatha juga seluruh transaksi backbone-nya semua bank. Misalnya investor buka account di Amartha, kita bikin virtual account yang dikelolah oleh bank," sebutnya.

"Jadi semakin fintech maju, itu bank juga dapat untung lebih banyak, bisa dari fee-nya, bisa dari dana kelola. Jadi fintech bisa memmperkuat perbaknan, terutama dari sisi jangkauannya. Adanya fintech, bank punya tangan-tangan dan bisa menjangkau lebih untuk penetrasi," lanjutnya.

Mencermati manfaat yang dirasakan dua jasa layanan keuangan itu, Aria membantah jika fintech menjadi ancaman sekaligus penggerus peluang segmen permodalan perbankan selama ini. Sebab, kehadiran dan keberadaan fintech juga ada sisi positifnya, salah satunya membantu menyalurkan permodalan bagi mereka yang selama ini belum terjamah layanan perbankan, utamanya masyarakat di pedesaan.

"Kami tidak merasa mengancam, tapi menjadi sebuah opportunity atau kesempatan yang besar untuk saling menguatkan dan tumbuh bersama. Toh goal-nya sama, satu financial inclusion, jadi kalau goal satu, ya udah sama-sama aja. Berkolaborasi," tandasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/04/30/180440726/kolaborasi-bank-dan-fintech-siapa-yang-diuntungkan

Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke