Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Optimistis Kenaikan Tren Keuangan Syariah Terus Berlanjut

"Saya yakin dengan mapping demografi dan mapping inflasi di Indonesia, tren industri keuangan syariah yang naik dari tahun ke tahun masih akan berlanjut," kata Muhammad Touriq di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Touriq yakin karena aset keuangan syariah di Indonesia sejak 5 tahun terakhir hingga April 2019 telah mencapai Rp 1.291,48 triliun. Angka tersebut belum termasuk saham syariah.

Industri keuangan syariah pun telah mengalami kenaikan lebih dari 200 persen di berbagai lini, seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.

Berdasarkan Data OJK hingga April 2019, saat ini telah ada 614 saham yang lolos screening sebagai saham syariah oleh OJK. Bila dipersentasikan, saham syariah rupanya sudah mencapai 60 persen dari keseluruhan saham di Indonesia.

"Porsinya sudah 60 persen, artinya sudah banyak saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berarti ini lebih besar dibanding saham konvensional," papar Touriq.

Selain saham syariah, sukuk pun merupakan pilihan portofolio yang paling diminati oleh pemilik saham syariah. Saat ini, sukuk negara telah mencapai Rp 651 triliun total aset dan sukuk koorporasi telah mencapai Rp 22,56 triliun.

"Porsinya naik sekitar 5,5 persen dari pasar surat hutang di Indonesia. Kalau dari segi seriesnya, sukuk koorporasi sendiri ada sekitar 16,04 persen," ucap Touriq.

Saat ini, sukuk syariah pun telah dilengkapi dengan 3 akad syariah, yaitu 70,83 persen atau sekitar 85 seri menggunakan akad ijarah, 26,67 persen atau sekitar 32 seri menggunakan akad mudarabah, dan 2,50 persen atau sekitar 3 seri menggunakan akad Wakalah.

Tak ketinggalan pula reksadana syariah yang juga terus meningkat mencapai 243 pilihan reksa dana hingga bulan April 2019.

Reksa dana saham syariah merupakan pemilik total aset yang paling besar hingga Rp 10,8 triliun, diikuti oleh reksa dana syariah efek luar negeri sekitar Rp 7,5 triliun, reksa dana syariah pasar uang sekitar Rp 5,21 triliun, dan reksa dana syariah campuran sekitar Rp 3,63 triliun.

Investor pembeli reksadana syariah ini sudah ada 93.637 orang tersebar di seluruh Indonesia dengan 3 kota yang memiliki investor syariah paling besar, di antaranya DKI Jakarta sekitar 23.410 orang, Jawa barat sekitar 19.679 orang, dan Jawa Timur sekitar 11.000 orang.

"Meski telah ada 93.000 investor syariah, hal ini masih sangat kecil jika dibandingkan total investor yang mencapai 1 juta orang. Untuk itu, pemerintah akan terus menggalakkan investasi agar tren kenaikan investasi syariah terus berlanjut," pungkas Touriq.

https://money.kompas.com/read/2019/05/14/173200326/ojk-optimistis-kenaikan-tren-keuangan-syariah-terus-berlanjut

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke