Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Mandiri Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,22 Persen di 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh positif pada tahun 2019. Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2019 diperkirakan akan mencapai 5,22 persen.

Hal ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh sebesar 5,17 persen di 2017 meski dihimpit berbagai dinamika ekonomi dunia. Pencapaian itu lebih tinggi dari pertumbuhan 2017 yaitu 5,07 persen.

Menurut dia, peningkatan pertumbuhan tahun inu dipicu oleh pertumbuhan tiga bulanan. Terutama beberapa faktor musiman seperti bergesernya masa musim panen dari bulan Maret ke bulan April, bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun pendidikan baru, pemberian THR, serta gaji ke-13 bagi PNS.

“Kami melihat potensi aliran masuk PMA akan kembali tumbuh pada paruh kedua tahun 2019, seiring dengan semakin meredanya ketidakpastian akibat tahun politik dan pengumuman kabinet kerja yang baru," ujar Andry dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2019).

Selain itu, realisasi belanja pemerintah juga diprediksi tumbuh di dua kuartal terakhir. Pada kuartal pertama 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil sebesar 5,07 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yaitu 5,06 persen.

Daya beli masyarakat di kuartal I 2019 juga terjaga baik, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat 5,01 persen, meningkat dari 4,95 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, kata Andry, risiko penurunan permintaan dunia dan meningkatnya tensi perang dagang AS dan Tiongkok akan menjadi risiko bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi.

"Pelemahan permintaan dunia akibat menurunnya pertumbuhan negara-negara besar seperti Tiongkok dan Uni Eropa menyebabkan neraca perdagangan barang dan jasa terkoreksi," kata Andry.

Pertumbuhan ekspor turun menjadi -2,08 persen di kuartal I 2019 dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat tumbuh 5,94 persen (yoy). Upaya pemerintah dalam mengendalikan impor juga mendorong capaian positif impor sebesar 7,75 persen.

Terkait konsumsi pemerintah, tahun lalu, pertumbuhan konsumsi pemerintah tercatat meningkat dari 2,71 persen di kuartal I 2018 menjadi 5,21 persen di kuartal I 2019. Andry mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung persiapan Pemilu 2019 dan realisasi bantuan sosial yang meningkat.

Meski demikian, hal itu tidak diikuti oleh realisasi pembentukan modal, di mana pertumbuhan PMTB tercatat melemah dari 7,94 persen di kuartal I 2018 menjadi 5,03 persen di kuartal I 2019.

“Hal ini karena terjadi perlambatan pertumbuhan realisasi penanaman modal, terutama PMA yang terkontraksi sebesar 0,9 persen. Pada tahun politik ini, investor cenderung bersikap wait and see di tahun politik,” sebut Andry.

https://money.kompas.com/read/2019/05/15/184452326/bank-mandiri-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-522-persen-di-2019

Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke