Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Nasib Pedagang Kurma Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan sudah hampir separuh bulan, nasib para pedagang kurma ternyata masih sama dengan tahun-tahun lalu. Mereka mengantongi omzet berlipat.

Nah, sebagian dari pedagang sudah mulai menambah stok kurma untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Buah kurma jadi buruan masyarakat di kala bulan puasa. Mereka membeli kurma untuk dijadikan takjil buka puasa. Fenomena ini membawa berkah untuk para pedagang kurma. Mereka dapat mengantongi omzet berlipat seiring naiknya jumlah penjualan kurma.

Rosalia Afin, pedagang kurma asal Jakarta mengamini hal tersebut. Dia mengaku penjualannya sudah meningkat sekitar 100-200 persen sejak bulan lalu.

Menurut dia, penjualan masih bisa naik terus sampai 300 persen menjelang Lebaran. Maklum saja, minggu kedua puasa merupakan waktu puncak belanja konsumen.

Sayangnya, Rosalia enggan menyebutkan total penjualan kurma selama bulan Ramadhan 2019.

Konsumen Rosalia tersebar di seluruh Indonesia, bahkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Maklum saja, dia memanfaatkan media sosial sebagai ajang berjualan.

Untuk memenuhi semua permintaan pelanggan, dia menambah jumlah stok kurma sejak awal tahun. Dia menggandeng beberapa supplier di Madinah untuk mendatangkan aneka jenis kurma.

"Supplier rutin mengirim kurma muda sebanyak enam ton seminggu sekali," katanya.

Keberuntungan yang sama juga menerpa Intan Permata Sari, pedagang kurma asal Bandung. Dia bilang penjualannya naik sekitar 80 persen dari bulan biasanya sejak awal Ramadan.

Kini, setiap pekan Intan mampu menjual puluhan kilogram kurma. Padahal pada hari biasa penjualannya tidak lebih dari 10 kg per minggu.

"Saya optimis penjualan bisa tembus 100 persen (kenaikan penjualan) sampai minggu terakhir puasa," katanya.

Asal tahu saja, Intan menjual kurma secara online. Konsumennya tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Agar bisa memenuhi semua permintaan pelanggan, Intan menambah jumlah stok sejak sebulan lalu. Sama dengan Rosalia, dia menggandeng supplier di Timur Tengah untuk mendatangkan kurma.  

Kurma ajwa dan sukari jadi idola 

Dari berbagai macam jenis kurma, kurma ajwa dan sukari yang kini tengah digandrungi masyarakat.

Rosalia menjelaskan kedua kurma tersebut disukai karena rasanya yang lezat. Seperti, kurma sukari yang dagingnya terasa manis dan lumer namun bagian luarnya terasa renyah. Asal tahu saja, kurma sukari menjadi buah yang biasa dimakan para raja.

Adapun kurma ajwa dipercaya menjadi buah yang sering dimakan oleh Nabi Muhammad SAW. Soal rasa, kurma ajwa terasa lebih kenyal dan segar.  

Sedang populer, kedua jenis kurma tersebut dijual dengan harga selangit. Rosalia mematok harga kurma sukari Rp 158.000 per kg. Sedangkan, kurma ajwa dia banderol Rp 378.000 per kg.

Berbeda dengan Rosalia, Intan hanya menjual kurma ajwa. Harganya dia patok mulai Rp 330.000 - Rp 395.000 per kg.

Di sisi lain, ketatnya persaingan usaha tidak bisa mereka hindari. Alhasil, keduanya saling memberikan pelayanan terbaik untuk setiap pelanggan. Contohnya, Rosalia memberikan garansi tukar barang baru bila kardus kurma rusak saat diterima konsumen. (Tri Sulistiowati)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ramadan hampir separo bulan, ini nasib pedagang kurma tahun ini

https://money.kompas.com/read/2019/05/19/100900426/mengintip-nasib-pedagang-kurma-tahun-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke