Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Global Bergejolak, Investasi Properti Juga Lesu?

Ronald Yusuf Wijaya Co-Founder Ethis Indonesia, sebuah fintech peer to peer lending syariah properti dan real estate mengatakan, dampak ekonomi global memang sedikit banyak mempengaruhi investasi di beberapa segmen properti.

"Dampak ekonomi global ini berpengaruh untuk segmen properti berjenis premium. Seperti proyek apartemen, rumah seharga Rp 2 miliar, bahkan harga Rp 1 miliar pun sekarang cukup challenging karena penjualan tidak semulus biasanya," ucap Ronald Yusuf Wijaya di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Ronald mengakui, industri properti memang memiliki siklus fluktuatif sama seperti instrumen investasi lain. Namun, bagaimana pun siklus tersebut akan kembali normal setelah beberapa saat.

"Sudah pasti akan balik lagi siklusnya. Tapi balik lagi kepada si pengusaha properti akan kuat modal atau tidak. Kalau kuat, saat roda industri properti berputar naik, harusnya profitnya tetap terjamin," jelas Ronald.

Kendati properti premium lesu kata Ronald, ada juga segmen properti yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global, yaitu rumah subsidi.

"Tapi kalau rumah subsidi enggak berpengaruh karena ini kebutuhan mendasar. Apapun yg terjadi di ekonomi, di politik, tidak akan berpengaruh. Kecuali andaikan bangsa itu terjadi kerusuhan mungkin akan berpengaruh," kata Ronald.

Ronald justru mengatakan industri properti masih sangat potensial untuk para investor saat ini meski marginnya tak sebesar properti premium.

"Kalau kita lihat industri ini masih sangat potensial, masih sangat seksi. Tapi karena industri ini cenderung marginnya lebih kecil, kadang-kadang developer tidak memberikan spec yang terbaik. karena dia mau make sure profitnya maksimal," terang Ronald.

Untuk menyiasati hal itu, Ronald pun tak sembarangan memilih developer. Dia lebih memilih developer yang memiliki portofolio dan hasil yang baik dalam membangun rumah subsidi sesuai standar pemerintah.

"Apalagi pemerintah saat ini telah mengeluarkan peraturan bahwa rumah-rumah subsidi ini harus punya standar dari pemerintah," ucapnya.

Ronald memastikan, rumah-rumah subsidi yang cenderung dicicil sampai 20 tahun tidak mengalami kerusakan maupun renovasi kembali oleh pemilik saat pencicilan berlangsung. Sebab, para penyicil rumah subsidi ini sebagian besar berpenghasilan rendah.

"Kami harus memastikan dalam masa pencicilan rumah tersebut harus kuat kokoh bahkan tidak ada renovasi kalau bisa. Karena orang-orang yang memiliki rumah ini adalah yang berpenghasilan rendah. Terbayang sulitnya kalau sekarang lagi nyicil tiba-tiba harus renovasi juga," tandasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/05/22/040207926/ekonomi-global-bergejolak-investasi-properti-juga-lesu

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke