Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aksi 22 Mei Sebabkan Pendapatan Ojek Online Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya menyebabkan beberapa sektor tutup, aksi unjuk rasa 22 Mei juga menyebabkan sarana transportasi terkena imbasnya. KRL dan Transjakarta tak bisa beroperasi normal, serta ojek online mengalami penurunan pendapatan.

Hal ini diakui oleh salah seorang pengemudi ojek online, Suratno. Ia mengatakan, pendapatannya hari ini bisa menurun 2 kali lipat dari biasanya.

"Pendapatannya ada penurunan. Biasanya sehari bisa narik 20 kali, kalau hari ini 10 kali karena ada kerusuhan dan mungkin banyak yang enggak masuk kantor," ucap Suratno kepada Kompas.com, Rabu (22/5/2019).

Sebenarnya, imbuh Suratno, banyak orang yang memesan ojek online ke atau dari titik-titik rawan. Namun, dia memilih untuk tidak mengantar penumpangnya dan memilih menghindari titik-titik rawan karena takut terkena dampak aksi massa.

"Daerah Tanah Abang, Petamburan, Slipi itu saya hindari. Kalau ada yang order dari sana atau mau ke sana saya cancel. Saya hari ini hanya di daerah Cawang, Pasar Minggu, Mt. Haryono dan sekitarnya," jelas Suratno.

Akibatnya, performa Suratno dalam aplikasi ojek online miliknya juga menurun. Dia pun mengatakan akan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu esok hari sebelum menerima pesanan.

"Performa bintang saya turun karena cancel terus. Besok enggak tahu masih begini atau enggak. Saya mau lihat dulu sudah mendingan atau belum kisruhnya. Bahkan Stasiun Tanah Abang saja ditutup, akhirnya orang turun di Stasiun Karet," kata Suratno.

Sejak kemarin, Selasa (21/5/2019) massa telah mendatangi gedung Bawaslu untuk melakukan aksi demo. Bahkan pada dini hari, Rabu (22/5/2019), kerumunan massa juga berada di daerah Jatibaru, Tanah Abang. Kisruh pun masih terus berlangsung hingga saat ini.

https://money.kompas.com/read/2019/05/22/195837926/aksi-22-mei-sebabkan-pendapatan-ojek-online-menurun

Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke