Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Jangan Bayangkan Ibu Kota Baru Akan Seperti Jakarta..."

Presiden Joko Widodo menilai bahwa kondisi infrastruktur di Kalimantan, khususnya di bagian timur, cocok untuk menjadi calon ibu kota baru Indonesia. Bahkan, nama Kalimantan Timur sudah muncul dalam studi sekitar 1,5 tahun ini. 

Tiga alasan Jokowi melirik Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru ialah infrastruktur yang lengkap, fasilitas umum yang mendukung, serta terpisah dari pusat ekonomi dan bisnis.

Ya, pemerintah memimpikan nanti pusat ekonomi dan bisnis tetap di Jakarta, sementara ibu kota baru nanti hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Berikut perbincangan Kompas.com dan Bambang mengenai update rencana pemindahan ibu kota:

Perkembangan pemindahan ibu kota sudah sejauh apa? Sudah fix di Bukit Soeharto di Kalimantan Timur?

Sekarang sedang pengujian fisik di calon-calon lokasi untuk memastikan ketersediaan air, mengenai potensi banjir, mengenai kualitas tanah. Intinya pengujian fisik untuk kemudian nanti jadi pertimbangan bapak presiden untuk menentukan lokasi finalnya.

Jadi masih ada beberapa opsi tempat ya?

Iya beberapa opsi. Bukit Soeharto kan satu dari tiga (calon ibu kota baru. Dua lainnya adalah Bukit Nyuling, Gunung Mas di Kalimantan Tengah, serta Kawasan Segitiga Palangkaraya)

Kalau misalnya jadi di Bukit Soeharto, kan banyak yang mempermasalahkan soal lingkungan. Bagaimana menanggulanginya?

Pernah ke Bukit Soeharto? Saya kok enggak lihat itu hutan lindung. Sudah banyak dikerjakan oleh masyarakat. Ada sawitnya, sawitnya rapi, lho. Sawit ditanam rapi. Ini hutan lindung atau perkebunan sawit?

Artinya justru kalau lokasinya di sana tujuannya merevitalisasi hutan lindung tersebut. Hutan lindung kok ada kebun sawitnya. Kok ada rumah penduduk dan segala macam? Itu saya lihat langsung dari jalan tol.

Jadi, justru kita akan rapikan di situ. Dan kita kan bisa mengembangkan konsep forest city, itu sudah diusulkan juga oleh Kaltim. Kalau dibangun di daerah situ, kalau bisa konsepnya forest city, kota tapi nuansanya hutan.

Jakarta kan ada daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, Bogor. Nanti ibu kota yang baru akan dibuat seperti itu (punya daerah penyaangga) tidak?

Yang pasti kota itu didesain untuk 1,5 juta orang. Dan kota itu, sekali lagi, tidak bisa menjadi kota yang besar, untuk jadi kota metropolitan seperti Jakarta. Dia justru akan menjadi, core-nya adalah di pemerintahan.

Mungkin nanti akan ada universitas yang orientasinya untuk teknologi, kemudian ada sentra industri kreatif. Cuma jangan dibayangkan yang namanya ibu kota baru akan kemudian seperti Jakarta. Justru yang harus kita lakukan lima tahun ke depan adalah menyusun sistem perkotaan di Indonesia.

Jadi harus jelas kota mana yang akan didorong jadi kota metropolitan, kota mana yang nanti didesain untuk fungsi tertentu. Itu yang tidak kita punya di Indonesia. Pokoknya kota ya begitu sajalah.

Kebanyakan kota di Indonesia adalah kota kecil yang berkembang menjadi besar. Makanya kalau lihat perencanaannya tidak ideal, infrastruktur dasarnya juga tidak memadai.

Jakarta, misalkan, Jakarta kan sambungan air minum, PDAM, ke rumah tangga masih kecil. Artinya masih banyak wilayah Jakarta yang belum tersambung sama sekali.

Jadi bayangkan masih ada kota, itu ibu kota lagi, kota paling besar di Indonesia yang infrastruktur dasarnya tidak memadai. Ini yang mau kita benahi lima tahun ke depan.

Maka, yang mau dikembangkan menjadi kota metropolitan dengan semua kebutuhan dasarnya dan ibu kota ini supaya Jakarta tidak jadi pusat segalanya. Beban Pulau Jawa juga pelan-pelan dikurangi.

Jadi keramaian di pulau Jawa lebih tersebar?

Iya, lebih tersebar. Tapi bukan berarti kita memimpikan ibu kota baru akan sebesar Jakarta. Jakarta yang harus tetap jadi yang paling besar. Karena dia adalah kota bisnis. Di mana pun di dunia, yang paling menonjol kota terbesar adalah kota yang menjadi pusat bisnis, keuangan, dan jasa.

Di Australia ada Sidney dan Melbourne, bukan Canberra. Di Amerika Serikat ada New York, bukan Washington DC. Di Brasil, Rio dan San Polo, bukan Brasilia. Di Pakistan itu Karachi, bukan Islamabad. Di Myanmar itu Yangoon, bukan Naypyidaw. Di Nigeria kota bisnisnya Lagos, bukan ibu kotanya Abuja. Jadi kita arahkan ke sana.

Bagaimana pendapat Bapak terkait isu miring soal pemindahan ibu kota? Ada yang menyebut bahwa ini mubazir dan sebaiknya fokus memeratakan pembangunan di wilayah terpencil saja.

Pemindahan ibu kota itu satu dari sekian strategi untuk pemerataan. Pemerataan yang lain adalah kita mengembangkan enam metropolitan di luar Pulau Jawa.

Kota apa saja yang berpotensi jadi metropolitan?

Enam itu yang sudah keliatan adalab Medan, Palembang, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, Manado. Itu enam metropolitan yang akan dikembangkan.

Dan kita ingin kota-kota ini yang jadi penyebaran pusat pertumbuhan ekonomi sehingga tidak semuanya harus di Jawa, khususnya di Jakarta. Dan ibu kota salah satunya. Karena ibu kota sudah punya core kan karena pemerintahan.

Membangun kota metropolitan itu ditargetkan dalam berapa tahun?

Yang enam itu sebenarnya secara faktual sebagai kota metropolitan, tapi belum ditata sebagai kota metropolitan. Itu yang mau kita perbaiki supaya daya tampung mereka untuk kegiatan ekonomi jadi lebih besar.

Sekarang ini kan mereka berkembang secara organik saja. Medan membesar. Nanti orangnya mulai tinggal di Binjai. Atau Surabaya lebih jelas, orangnya ada yang ke Sidoarjo, ada yang ke Gresik, ada yang ke Mojokerto. Padahal, itu kalau ditata di satu kota, Surabaya bisa jadi kekuatan ekonomi yang besar.

https://money.kompas.com/read/2019/06/17/110400526/jangan-bayangkan-ibu-kota-baru-akan-seperti-jakarta

Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke