Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Sebenarnya Lifting Migas RI?

Indonesia memang merupakan negara net importir minyak. Artinya disatu sisi Indonesia memproduksi minyak, namun karena produksi dalam negeri tidak mencukupi, maka di sisi lain juga mengimpor minyak.

Lantas berapa sebenarnya produksi migas Indonesia?

Menurut Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, lifting lifting migas nasional mencapai 1,8 juta boepd (barrel oil ekuivalen per day) pada semester I-2019.

Angka ini setara dengan 90 persen dari target lifting nasional. Data ini berasal dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Rinciannya lifting minyak 752 ribu bopd (barrel oil per day) atau 97 persen dari target APBN, sementara lifting gas 1,05 juta boepd atau 86 persen dari target APBN,” ujarnya seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet, Jakarta, Jumat (12/6/2019).

Meski belum mencapai target kata dia, namun realisasi lifting migas telah didorong upaya optimalisasi serta pengembangan baru melalui pengeboran sumur baru hingga optimalisasi sumur migas.

Pada semester I-2019, 75 persen lifting minyak nasional disumbang oleh 5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

CPI : 194 ribu bopd,

EMCL : 220 ribu bopd,

Pertamina EP : 80 ribu bopd,

PHM : 37 ribu bopd, PHE OSES : 29 ribu bopd

Sementara 65 persen dari total lifting gas nasional disumbang oleh KKKS berikut:

BP Tangguh : 971 mmscfd (174 ribu boepd), COPHI Grissik : 827 mmscfd (148 ribu boepd), Pertamina EP : 768 mmscfd (137 ribu boepd), PHM : 662 mmscf (118 ribu boepd), dan ENI Muara Bakau : 589 mmscfd (105 ribu boepd).

Pada semester II-2019, diharapkan akan ada tambahan produksi dari lapangan YY-ONWJ, Panen-Jabung, dan Kedung Keris-Cepu. Diperkirakan akan ada tambahan sekitar 10.000 bopd.

Selain itu pengeboran sumur baru juga akan dilakulan pada semester II-2019. Hal ini diyakini akan meningkatan lifting seiring dengan estimasi kebutuhan energi yang lebih besar di Semester II 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/07/12/190521826/berapa-sebenarnya-lifting-migas-ri

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke