Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Refleksi Hari Pajak, Boediono Minta Jangan Terlena dengan Keadaan

Menurut dia, organisasi perpajakan RI yang mulanya merupakan warisan Belanda terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dia mengatakan, peraturan perpajakan yang merupakan salah satu sumber penerimaan dalam negeri harus terus bisa berformasi dan tidak terlena dengan keadaan.

"Kalau kita pada masa tahun good years jangan terninabobokan oleh keadaan. Kita harus terus mencoba untuk melangkah lebih maju lagi secara fundamental," ujar Boediono di Jakarta, Senin (14/7/2019).

"Perlu jadi bagian pemikiran kita ke depan. Jangan menunggu ada krisis, baru sibuk cari solusi," lanjut dia.

Boediono menjelaskan, reformasi perpajakan yang pertama terjadi pada tahun 1980-an. Kala itu pemerintah tengah berupaya untuk menggeser ketergantungan pendapatan dari sektor migas.

Setidaknya, pemerintah memerlukan waktu 10 tahun untuk melepaskan ketergantungan terhadap migas baik dari segi APBN, neraca pembayaran, hingga ketenaga kerjaan. Walaupun, reformasi perpajakan yang dilakukan kala itu juga bersifat terpaksa lantaran harga komoditas anjlok.

"Kita dapat meningkatkan penerimaan negara dari non migas itu luar biasa karena ada reformasi organisasi perpajakan ini. Dan itu saya kira satu hal yang fundamental kita lakukan waktu itu," ujar Boediono.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini pun menjelaskan, pada era 1997-1998 ketika Indonesia menghadapi krisis yang cukup parah, Indonesia mendapatkan pelajaran kedua. Berbeda dengan tahun 1980an, kondisi kala itu lebih parah lantaran masalah yang menimpa Indonesia sangat fundamental.

"Kalau 1980-an awal komoditas harga turun, kita coba untuk mengatasi dengan membuat kebijakan yang fokus pada migas. Tetapi 1997-1998 krisisnya kerusakannya luar biasa," ujar dia.

Kerusakan yang terjadi pada masa itu sudah terlampau parah hingga merambah ke sektor riil. Sebab, penanganan masalah kala itu terlampau lambat.

"Waktu itu ramai sekali, banyak orang nganggur, harga-harga juga tinggi. Harga beras yang jadi fundamental naik dua hingga dua setengah kali dalam satu tahun. Bayangkan kalau hal itu terjadi di masa sekarang," ujar Boediono.

Untuk itulah, dia mengatakan, ketika menghadapi krisis, Indonesia harus bisa menangani inti permasalahan sedini mungkin. Berbagai perhitungan perlu untuk dilakukan, dan otoritas terkait pun perlu memantau opsi mana yang sekiranya paling riskan serta mana yang paling berisiko minimal.

"Kalau ada krisis, tanganilah sebaik mungkin dan sedini mungkin dengan preemptive action dan dampak kalau opsi ada. Ambil opsi dengan risiko minimal meski dengan biaya yang lebih besar, tapi bisa mengurangi ketidakpastian dari dampak suatu krisis," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/15/155000426/refleksi-hari-pajak-boediono-minta-jangan-terlena-dengan-keadaan

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke