Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Mandiri Sebut Kabar Dituntut Nasabah Rp 800 Triliun Hoaks

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membantah soal kabar bank pelat merah tersebut bakal dituntut nasabah karena menghilangkan dana nasabah yang bersangkutan sebesar Rp 800 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menegaskan berita yang beredar tersebut hoaks.

"Kami meluruskan berita saja, ada berita aneh bahwa ada nasabah yang mengaku menerima transfer dana sebesar 50 miliar euro ekuivalen Rp 800 triliun dari keluarga Raja Salman melalui Barclays Bank London ke Bank Mandiri dan Bank Mandiri ngumpetin dananya. Saya mau menyakinkan semua orang bahwa berita ini hoaks," kata Rohan di Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Rohan mengatakan, perbankan tidak mungkin menghilangkan dana sebesar Rp 800 triliun. Pasalnya aliran dana yang terlalu besar akan melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dipantau PPATK.

Pun dia tidak pernah menerima komplain dari si pengirim dana yang disinyalir dari keluarga Raja Salman setelah ramai di pemberitaan.

"Kami perbankan selalu diawasi oleh regulator yang berwenang. Bahkan, dengan jumlah tertentu yang hanya beberapa ratus juta saja kami harus sudah lapor PPATK. Itu peraturan wajib enggak boleh lolos. Dan pengelolaan transfer-mentransfer itu melalui BI," jelas Rohan.

Dia pun membantah pengiriman uang dari Barclays Bank, London, tersebut melalui "jalur belakang". Dia menegaskan, di dunia ini tidak ada satupun pengiriman uang di perbankan yang bisa menggunakan "jalur belakang".

"Kirim uang di dunia ini hanya dengan menyebutkan nomor rekening tujuan dan atas nama siapa. Enggak ada jalur belakang. Sangat tidak masuk akan sekali jawabannya melalui jalir belakang," tuturnya.

Rohan justru merasa bingung bagaimana perbankan bisa lolos jika menerima dana Rp 800 triliun dan mengumpeti dana tersebut.

"Bagaimana menghilangkan dana Rp 800 triliun di Bank Mandiri? Kalau umpetin di bank, bagaimana umpetinnya? Kalau kita sudah punya Rp 800 triliun sudah jadi orang terkaya di dunia kali. Kalau benar mengumpeti, aset kamu sudah melonjak tajam," pungkas Rohan.

Sebelumnya diberitakan, pria asal Swedia bernama Ollson Bo Michael menerima dana dari keluarga Raja Salman untuk berinvestasi di perusahaannya, SSS.

Dana tersebut senilai 50 miliar euro atau sebesar Rp 800 triliun yang dikirimkan keluarga Raja Salman melalui Barclays Bank London ke Bank Mandiri.

Berita hoaks ini pun mengagetkan banyak pihak, tak terkecuali nasabah-nasabah Bank Mandiri. Selain itu, berita ini juga telah ditayangkan oleh salah satu situs media online, FNN.xx.xx.

Rohan mengatakan, pihaknya juga telah melaporkan media online itu ke pihak kepolisian.

Pasalnya, ini ketiga kalinya Bank Mandiri mendapatkan serangan hoaks dan diberitakan melalui media tersebut.

Sebelum masalah dana Rp 800 triliun, Bank Mandiri telah menerima serangan hoaks akan bangkrut dan mengalami kerugian sebesar Rp 9 triliun.

https://money.kompas.com/read/2019/08/30/124300726/bank-mandiri-sebut-kabar-dituntut-nasabah-rp-800-triliun-hoaks

Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke