Milenial Jadi Investor Terbesar SBR

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko merilis data tentang penjualan Saving Bond Retail (SBR) yang didominasi oleh investor berumur 19-39 tahun. 

Berdasarkan umur hingga Juli 2019, investor milenal SBR naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2018. 

Tahun 2019 ada sebanyak 51,24 persen investor yang berumur 19-39 tahun sementara di tahun 2018 hanya ada 42,22 persen. 

Namun terjadi penurunan pada investor baby boomers (55-73 tahun), gen X (40-54 tahun) dan tradisionalis (74-81 tahun).

Sebanyak 30,85 persen gen X pada tahun 2018 menginvestasikan uang mereka di SBR, sementara pada tahun 2019 ini angkanya menurun menjadi 27,31 persen.

Sementara di tahun 2018 ada 24,34 persen baby boomers yang investasi di SBR, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya ada 19,52 persen.  

Kementerian Keuangan juga mencatat sejak 2018 ada 170.000 investor retail yang memiliki Single Investor Identification (SID). Jumlah investor milenial mulai tumbuh sepanjang tahun 2018-2019.

Sejalan dengan data tersebut, Managing Director Head of Digital Banking Group Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto menyebutkan kalau banyak nasabah DBS juga merupakan dari generasi milenial yang baru pertama kali melakukan investasi Surat Berharga Negara.

"Dari jumlah orangnya ya, banyak yang dari sisi segmen milenial yang mulai investasi," ucapnya saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya semenjak DBS membuka layanan pembelian SBN melalui aplikasi Digibank pada bulai Mei 2019, kurang lebih ada 1000 nasabah dari generasi milenial yang mulai mendaftarkan dirinya hingga menginvestasikan uangnya. 

"Kalo bicara soal volume, ya banyaknya yang investasi senilai satu juta sih, karena kan mereka masih pemula juga" kata Leonardo.