Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketika Anda sudah bekerja dan memiliki gaji, saat itulah Anda harus mempersiapkan dana darurat. Sebab, dana itu dapat berguna di saat-saat tak terduga.

Biasanya, dana darurat yang harus Anda miliki adalah setara pengeluaran selama enam bulan. Sejumlah pakar malah merekomendasikan lebih.

Namun, bagaimana jika gaji Anda kecil? Bagaimana caranya membuat dana darurat dengan uang yang terbatas?

Dilansir dari CNBC, Kamis (10/10/2019), ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan guna memupuk darurat di saat gaji kecil.

Bagaimana memulainya?

Dalam memupuk dana darurat, tujuan yang harus Anda capai adalah memiliki tabungan yang hanya digunakan saat kondisi darurat dan mendesak.

Analis finansial Leslie Thompson, yang juga managing principal Spectrum Management Group di Carson Wealth merekomendasikan Anda menabung setara enam bulan gaji. Namun, angka itu setelah pajak dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.

Nah, bagaimana memprioritaskannya? Pertama, turunkan besaran utang Anda.

Kedua, pupuklah "bantalan keuangan" yang bermanfaat di saat-saat tak terduga. Ketiga, menabung dalam jangka panjang.

"Tujuannya bukan uang yang sebenar-benarnya, melainkan membangun kedisiplinan untuk menabung," jelas Thompson.

Anda bisa langsung memotong saldo rekening Anda untuk ditabung dengan fitur autodebet. Jika gaji Anda sangat kecil dan hanya tersisa sedikit uang ditabung, mulailah dengan memasang target yang rendah.

Berapa jumlah dana darurat yang dibutuhkan?

Priya Malani, founding partner di perusahaan perencanaan keuangan Stash Wealth menyebut, orang biasanya mematok jumlah tertentu dalam memupuk dana darurat. Misalnya saja Rp 50 juta, Rp 100 juta, atau setara pengeluaran sekian bulan.

Namun demikian, Malani memberi saran terkait besaran dana darurat yang harus Anda miliki jika gaji Anda kecil.

"Dana darurat Anda harus setara tiga bulan pengeluaran rutin," sebutnya.

Perlukah kerja sampingan?

Jika kebutuhan dana darurat Anda cukup besar atau Anda memiliki target besaran tertentu, Anda bisa menambal gaji kecil Anda dengan kerja sampingan. Demikian disarankan oleh pakar karier Vicki Salemi.

Jika masih muda dan belum menikah, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk memupuk dana darurat. Sebab, kewajiban keuangan Anda belum banyak.

Salemi menyarankan, cermatlah mengelola penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan utama dan kerja sampingan. Kemudian, teliti pengeluaran yang bisa dipangkas.

Milenial muda bisa juga mencari alternatif untuk menekan pengeluaran. Misalnya, Anda yang biasa tinggal di kost atau apartemen bisa sementara kembali tinggal bersama orang tua.

Dengan pengeluaran yang ditekan, maka uang yang dapat dialokasikan ke dana darurat bisa semakin besar.

Jika semua cara gagal...

Apabila Anda butuh motivasi saat memupuk darurat, bayangkan situasi seperti ini, ketika Anda membutuhkan biaya untuk kesehatan atau perbaikan rumah, namun Anda tak punya uang.

"Ujung-ujungnya, orang cenderung jatuh ke jurang utang kartu kredit, yang mana bukan hal baik," sebut Thompson.

Berapa persentase yang tepat?

"(Dana) darurat bisa dalam bentuk dan ukuran yang berbeda," ungkap Malani.

Ia pun menututkan, menabung dana darurat berdasarkan persentase dari penghasilan bisa jadi pilihan lantaran lebih mudah.

"Ketimbang menyatakan Anda butuh Rp 100 juta di dalam tabungan (dana darurat), akan lebih membantu jika Anda menyatakan idealnya Anda menabung 10 persen dari penghasilan. Ini lebih mudah dicerna dan memotivasi," sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2019/10/10/140000426/gaji-kecil-tapi-harus-siapkan-dana-darurat-begini-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke