Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susunan Kabinet Baru Jokowi Ditunggu Pelaku Pasar, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Susunan kabinet baru Presiden Joko Widodo menjadi salah satu hal yang akan dinantikan para pelaku pasar saham.

Menurut Senior Portofolio Manager-Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Samuel Kesuma, arah kebijakan pemerintah memang selalu diperhatikan pelaku pasar.

"Terutama setelah pembentukan kabinet baru," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Kabinet Jokowi, lanjut Samuel, akan memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para pelaku pasar mengenai prospek di masing-masing industri atau sektor.

Hal ini dinilai sangat penting di tengah situasi dan kondisi ekonomi global yang kian diselimuti ketidakpastian.

Eskalasai perang dagang Amerika Serikat-China belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir meski sudah berlangsung hampir dua tahun.

Di sisi lain, sebagian pejabat Bank Sentral AS The Fed juga terpecah. Ada yang memandang pemangkasan suku bunga masih perlu dilanjutkan, namun sebagian lagi justru tidak setuju.

Jika ekonomi dunia melemah, permintaan komoditas secara global akan berkurang. Indonesia puj sebagai negara pengekspor komoditas akan terkena dampaknya. Akhirnya, perekonomian Indonesia juga ikut melemah.

Oleh karena itulah gambaran arah kebijakan pemerintah sangat ditunggu. Arah kebijakan pemerintah dinilai akan mulai terlihat saat kabinet baru Presiden Jokowi diumumkan.

Adapun kabinet baru akan diumumkan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/10/14/122000026/susunan-kabinet-baru-jokowi-ditunggu-pelaku-pasar-mengapa

Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke