Triwulan III 2019, Bank Jatim Raup Laba Rp 1,14 Triliun

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur mengatakan, kenaikan laba itu ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit perbankan. Selama triwulan III-2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim bertumbuh 15,74 persen menjadi Rp 61,21 triliun.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada bankjatim meningkat," kata Ferdian Timur dalam siaran pers, Rabu (16/10/2019).

Adapun pertumbuhan DPK didominasi oleh pertumbuhan giro 22,81 persen atau Rp 23,56 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 12,38 persen atau Rp 18,29 triliun, dan pertumbuhan deposito sebesar 11,35 persen atau Rp 19,35 triliun.

Dari komposisi tersebut, kata Ferdian, terlihat Bank Jatim mampu menghimpun dana murah cukup baik. Pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio sebesar 68,38 persen.

"Selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada diatas 65 persen," ungkap Ferdian.

Sementara dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mencatat penyaluran kredit tumbuh 14,07 persen (yoy) menjadi Rp 37,73 triliun. Penyumbang tertingginya berada di sektor konsumsi sebesar Rp 22,86 triliun atau tumbuh 8,71 persen (yoy).

Sedangkan, pertumbuhan paling tinggi dari sektor komersial sebesar 28,70 persen atau Rp 9,11 triliun.

"Pertumbuhan yang tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 194,2 persen," ucapnya.

Asal tahu saja, komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode September 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,98 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,20 persen, dan Return On Asset (ROA) 3,18 persen.

Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 66,54 persen.

"Berdasarkan kinerja triwulan III tersebut, aset Bank Jatim tercatat Rp 72,13 triliun atau tumbuh 13,72 persen," pungkasnya.