Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mastercard: Masa Depan Pembayaran adalah Kombinasi "Online" dan "Offline"

Hal itu diungkapkan Executive Vice President Digital & Emerging Partnerships and New Payment Flows Mastercard untuk Asia Pasifik, Rama Sridhar, dalam wawancara khusus kepada Kompas.com di kantornya, di DUO Tower, Singapura, Selasa (12/11/2019).

"Kami telah berhenti membedakan antara pembayaran online dengan offline karena masa depan sistem pembayaran akan termasuk offline dan online," ungkap Rama.

"Dan Anda tak bisa menarik garis batas yang jelas (di antara keduanya)," sambung dia.

Ia mencontohkan, ketika seseorang melihat sebuah produk di toko, kemudian orang tersebut akan melihat produk yang sama di sebuah situs, melakukan perbandingan harga, dan membelinya secara online.

Contoh lain yang disebutkan adalah ketika seseorang membeli sebuah produk di toko dan membayarnya melalui aplikasi.

Maka dari itu, Rama berpandangan, pendekatan yang berbeda untuk masing-masing sistem pembayaran sudah tidak tepat.

Mastercard, katanya, berpikir mengenai cara untuk mengakomodasi perubahan-perubahan pada cara transaksi ke depannya.

"Jadi, kami berpikir bagaimana transaksi berubah, apa teknologi yang dibutuhkan, bagaimana membuat transaksi yang aman, sederhana, dan pintar," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/13/172103026/mastercard-masa-depan-pembayaran-adalah-kombinasi-online-dan-offline

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke