Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasca Banjir, Harga Cabai dan Bawang Merah Bakal Meroket?

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) lalu menyebabkan harga sejumlah bahan pangan terancam melonjak naik.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, karena banjir di berbagai daerah, beberapa jenis pangan mengalami kenaikan harga, yakni segala jenis cabai dan bawang merah.

"Stok segala jenis cabai dari akhir Desember lalu stoknya mulai berkurang, kemudian bawang merah punya potensi naik lebih tinggi," ucap Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2020).

Ia mengatakan karena banjir beberapa aset pedagang terpaksa harus hilang dan menyebabkan stok berkurang. Selain itu, banjir juga menghalangi akses bahan pangan menuju pasar.

"Untuk itu, (harga) cabai dan bawang diprediksikan akan naik terus," terang Abdullah.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) yang dikutip pada Senin (6/1/2019), harga cabai merah besar naik 60,77 persen dibandingkan minggu lalu, menjadi Rp 75.000 per kilogram untuk DKI Jakarta.

Kemudian, harga cabai merah keriting naik 25,85 persen menjadi Rp 65.000 per kilogram.

Harga cabai rawit hijau naik 30,38 persen menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Sementara itu, harga bawang merah terpantau turun 5,36 persen menjadi Rp 44.150 per kilogram. 

https://money.kompas.com/read/2020/01/06/201600526/pasca-banjir-harga-cabai-dan-bawang-merah-bakal-meroket-

Terkini Lainnya

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke