Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Gejolak AS-Iran, Jangan Lupa Lindung Nilai Kekayaanmu!

JAKARTA, KOMPAS.com - Tensi hubungan dua negara, Amerika Serikat dan Iran, kian memanas.

Ini terjadi pasca-penyerangan pesawat tanpa awak oleh Amerika Serikat ke Baghdad, Irak, yang menewaskan pimpinan militer Iran Qasem Solaemani.

Serangan tersebut memunculkan aksi balas oleh Iran dengan menembakkan 10 rudal yang menghantam pangkalan udara al-Asad di Irak, yang menampung pasukan AS.

Meski belum terjadi peperangan antar-kedua negara tersebut, tetapi beberapa indikator ekonomi mulai menimbulkan gejolak, salah satunya harga minyak mentah yang terus merangkak naik.

Harga emas pun turut merespons?sentimen tersebut dan sejak pekan lalu terus menunjukkan peningkatan.

Menanggapi risiko gejolak pasar yang kian tidak pasti, Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan akan lebih baik jika investor melakukan aksi lindung nilai atau hedging.

Sebab, dengan keadaan pasar keuangan yang sedang sensitif, nilai kekayaan bisa mengalami naik-turun dengan sangat pesat.

"Karena ada risiko pasar, kebutuhan Anda saran saya jika masih khawatir dengan market risk berarti perlu lindung nilai," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2020).

Dia pun mengatakan, sebenarnya investor tidak perlu khawatir dengan kondisi pasar ketika tujuan investasi yang dilakukan untuk jangka panjang. Sebab, pergerakan atau gejolak di pasar keuangan adalah hal yang wajar dalam jangka pendek.

Menurut Mike, jika sudah tiba pada saatnya, dalam jangka waktu 5 hingga 15 tahun, akan terjadi perbaikan atau recovery.

Investasi apa yang menarik?

Namun demikian, tidak seluruh dana investasi yang dimiliki dialokasikan untuk lindung nilai. Instrumen yang menurutnya cocok sebagai instrumen lindung nilai adalah emas dan reksa dana pasar uang.

"Wisely speaking, jumlah tertentu harta anda bisa dialokasikan untuk lindung nilai. Bisa dengan emas, atau reksa dana pasar uang yang cenderung stabil," ujar kelas Mike.

Mike pun menegaskan, pada prinsipnya investasi sangat berbeda dengan trading.

Dengan demikian, perlu diperjelas apa yang menjadi tujuan seseorang ketika akan berinvestasi, apakah agar memiliki passive income atau mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar.

"Kalau tujuan investasinya ingin mendapatkan untung tinggi, tapi nanti, dananya enggak dipakai saat ini, maka timeline investasinya mesti jangka panjang. Itu prinsip yang perlu dipahami sehingga nanti akibatnya selalu berpasangan, antara keuntungan yang dihadapkan dan risiko yang diterima," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/01/08/152444126/imbas-gejolak-as-iran-jangan-lupa-lindung-nilai-kekayaanmu

Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke