Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biar Paham, Ini Penjelasan soal Saham Gorengan

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin Anda sering mendengar mengenai saham gorengan sebagai sebuah bentuk negatif dari transaksi saham.

Belakangan ini, asuransi BUMN Jiwasraya juga tak luput dari aksi goreng-menggoreng saham.

Lalu, apa itu saham gorengan? Mengapa saham gorengan selalu identik dengan citra manipulasi saham yang menghadirkan persepsi negatif?

Pengamat pasar modal, Satrio Utomo menyebutkan definisi saham gorengan merupakan saham yang kualitas dan likuiditasnya rendah.

"Sebenarnya definisi saham gorengan tak hanya kualitas dan likuiditasnya yang rendah tapi juga berfundamental jelek," kata Satrio kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Di sisi lain, Satrio menilai praktik menggoreng saham cenderung diartikan sebagai manipulasi pasar oleh masyarakat awam.

Apalagi pasal karet dalam Undang-undang pasar modal membuat regulator denderung buang badan terkait praktik goreng saham.

"Kan kalau peraktik menggoreng saham itu, orang awam menerjemahkan sebagai market manipulasi pasar. Tapi kan bursa dan OJK selalu ngeles kan, 'belum tentu! Karena market manipulasi itu bla bla bla...'," tegasnya.

Satrio juga menyebut, saham BUMN dan saham BUMD juga tidak menutup kemungkinan berkinerja jelek.

Beberapa saham BUMN yang dibeli oleh Jiwasraya juga merupakan saham BUMN /BUMD berkinerja jelek.

"Itu sebabnya ada sebagian dari itu yang disebutkan juga saham BUMN," jelasnya.

Satrio menjelaskan perusahaan membeli saham-saham berkinerja jelek hanya untuk menunjukkan portofolio "bagus" kepada investor lain atau siapapun yang tidak mengeri. Membeli saham gorengan juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab dalam investasinya.

"Dengan (membeli saham) BUMN-kan perusahaan mencoba memperlihatkan kepada yang tidak mengerti. Kalau saya itu investasinya bertanggung jawab. Saya itu belinya saja BUMN," ungkapnya.

Namun naas, jika seorang yang akan berinvestasi justru memahami istilah saham gorengan.

"Meskipun ada orang yang bilang, emang itu BUMN-nya bagus ya? Enggak, itu BUMN-nya gorengan. Mereka kan bisa ngeles awalnya," jelas Satrio.

Satrio menyebut sejak dirinya mulai terjun di pasar modal tahun 1998, ia mengamati bahwa rally saham BUMN mulai tahun 2002, dimana sejak itu saham BUMN mulai menjadi tulang punggung dari pasar modal Indonesia.

"Kalau kita lihat yang big cap kita yang gede itu cuma Telkom. Setelah tahun 2002, selai saham Telkom, ada juga saham Mandiri, BRI, BNI dan banyak lagi. Dan boleh dikatakan BUMN itu sekitar 30 persen sampai 40 persen dari market bursa saham kita," tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/01/09/150226926/biar-paham-ini-penjelasan-soal-saham-gorengan

Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke