Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Luhut, Miliaran Dollar AS Investasi UEA Juga untuk Ibu Kota Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia sepakat meneken kerja sama investasi senilai 6,8 miliar dollar AS atau setara Rp 314,9 triliun.

Dikutip dari laman Setkab, Senin (13/1/2020), investasi UEA di Indonesia dilakukan melalui Sovereign Wealth Fund bersama-sama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan dari International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, investasi besar UEA tersebut salah satunya akan masuk untuk pendanaan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

"(Namun) Presiden menekankan bahwa dalam pembangunan ibu kota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," jelas Luhut.

Bahkan, sambung Luhut, Presiden Jokowi meminta agar Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) menjadi Dewan Pengarah dalam pembangunan ibu kota baru itu.

Selain itu, Luhut juga menyebutkan, UEA tertarik menanam uangnya di Aceh.

“Aceh itu mereka sangat ingin masuk properti. Nah, minggu depan kami akan tadi apa perintah Presiden, Gubernur Aceh, dan tokoh-tokoh di situ untuk bicara ini karena mereka ada beberapa persyaratan itu mereka masuk,” ungkapnya.

Luhut menjelaskan, rencana tersebut sempat disentuh oleh adik Putra Mahkota UEA, yaitu Sheikh Hamid. Alasannya, Sheikh Hamid masuk di Aceh karena waktu terbang dari Abu Dhabi itu hanya kira-kira lebih dari lima jam.

“Jadi, saya pikir ini satu langkah yang hebat dan berlanjut dari ini Februari tanggal 11 di sini nanti akan berkumpul lagi MBS (Mohammed bin Salman), MBZ, dan boleh dan juga mungkin Masayoshi. Nanti akan bicara lagi, lagi, lagi bicara mengenai mereka masuk ke Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund,” terang Luhut.

Kesediaan Pemerintah UEA menyiapkan dana investasi yang cukup besar itu disampaikan Putra Mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed, dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi.

Selain investasi, ada 11 perjanjian bisnis Indonesia dan UEA di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.

Kemudian, pada kesempatan yang sama, kedua negara juga sepakat meneken lima perjanjian kerja sama antarpemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, kepercayaan dari UEA itu muncul sejak bulan Juli yang lalu, sekitar tujuh bulan lalu, saat Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed berkunjung ke Indonesia.

Kemudian, Presiden menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi sebagai Contact Person dari pihak Indonesia, sementara dari UEA ditunjuk satu menteri yang melakukan komunikasi secara intensif.

“Hasilnya, dalam tujuh bulan, kita bisa menyelesaikan perjanjian-perjanjian yang tadi saya sebutkan (16 perjanjian),” terang Retno.

“Saya yakin ini merupakan refleksi dari trust dunia terhadap Indonesia. Jadi, selain masalah investasi, kita juga melakukan kerja sama lainnya,” sambungnya.

https://money.kompas.com/read/2020/01/13/121317126/kata-luhut-miliaran-dollar-as-investasi-uea-juga-untuk-ibu-kota-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke