Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Potensi Kerugian Indonesia akibat Virus Corona Capai Puluhan Triliun Rupiah? Ini Kata Luhut

Pernyataan ini dia tulis dalam story akun Instagramnya @luhut.pandjaitan dalam penerbangan menuju ke Amerika Serikat untuk tujuan mendatangkan investasi ke Indonesia.

"Namun bukan berarti tidak mewabahnya virus corona di Indonesia, tidak berpengaruh pada kondisi perekonomian global. Sampai-sampai kondisi ekonomi Indonesia pun terkena dampaknya yakni potensi kerugian hingga 4 miliar dollar atau setara Rp 56 triliun," jelasnya di Amerika Serikat, Kamis (13/2/2020).

Dia kembali menjelaskan, alasan kerugian Indonesia dari pengaruh virus corona yang kini telah mewabah di 28 negara.

"Kenapa ruginya sampai sebesar itu? Karena ternyata China masih menjadi negara utama mitra dagang dan juga salah satu penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia," ujarnya.

Berkaca pada fenomena ini semua, lanjut mantan Menko Polhukam tersebut, Pemerintah Indonesia pastinya tidak akan tinggal diam, mengingat potensi kerugian yang Indonesia derita cukup besar.

Akhirnya pemerintah membuat dua kebijakan guna mendorong lagi pemasukan sektor pariwisata yang dapat meningkatkan gairah ekonomi di Indonesia. Apa saja?


Pertama, diskon tarif penerbangan ke tiga destinasi wisata utama yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan. Yang mengalami penurunan jumlah wisatawan secara signifikan.

Selanjutnya, pemerintah membuat skema paket wisata domestik untuk mendorong wisatawan domestik agar berwisata ke dalam negeri.

"Untuk semua masyarakat yang hobi travelling, mari kita manfaatkan diskon paket wisata domestik yang akan pemerintah berikan. Daripada kita travelling ke luar negeri yang biayanya 'lumayan', mari kita ramaikan lagi destinasi wisata dalam negeri kita sendiri yang tidak kalah indah panoramanya dari destinasi wisata luar negeri lainnya," sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/13/114000826/kenapa-potensi-kerugian-indonesia-akibat-virus-corona-capai-puluhan-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke