Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin

Selain itu Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, alasan kebijakan moneter ini dilakukan salah satunya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah mewabah virus corona di China yang menekan pemulihan ekonomi global.

"Strategi operasi moneter terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

"Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian," sambung dia.

Bank Indonesia akan menyesuaikan ketentuan terkait perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dengan memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan pada kantor cabang bank di luar negeri yang diperuntukkan bagi ekonomi Indonesia.

Selain itu kebijakan sistem pembayaran juga akan terus diperkuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya melalui perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta elektronifikasi bansos dan transaksi keuangan Pemda.

"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Sementara itu BI juga memastikan kelancaran sistem pembayaran transaksi baik tunai maupun non tunai masih akan tetap terjaga.

Tercatat posisi uang kartal yang diedarkan pada Januari 2020 telah tumbuh sebesar 6,61 persen secara tahunan sementara secara keseluruhan untuk transaski nontunai yang menggunakan ATM, Kartu Kredit dan Uang Elektronik pada Januari 2020 turun sebesar 0,76 persen secara tahunan.

"Ini berbeda-beda, kalau penggunaan kartu ATM atau Debit masih mendominasi, transaksi nontunai untuk ATM tercatat ada 93,16 persen, untuk transaksi melalui uang elektronik (UE) juga terus meningkat dengan angka keseluruhan 172, 82 persen (years on years)" katanya.

BI menilai hal ini sebagai penanda minat masyarakat terhadap digitalisasi terus menguat.

https://money.kompas.com/read/2020/02/20/191500426/ini-alasan-bi-turunkan-suku-bunga-acuan-25-basis-poin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke