Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank-bank BUMN Bagikan Dividen, Mana Paling Besar?

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank pelat merah alias badan usaha milik negara (BUMN) telah melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Bank tersebut antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Adapun dalam RUPS tersebut, salah satunya ditetapkan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Lantas, manakah bank dengan pembagian dividen paling besar? Simak uraiannya berikut ini.

1. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melangsungkan RUPST pada 19 Februari 2020. Tercatat, perseroan membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 27,5 triliun sepanjang 2019 secara tahunan (year on year/yoy).

RUPS menyepakati 60 persen dari laba bersih tahun 2019 bakal dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.

Bila dihitung, 60 persen dari laba bersih tersebut sebesar Rp 16,49 triliun atau sekitar Rp 353,34 per lembar saham.

Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,2 triliun atau sekitar Rp 241 per lembar saham.

Dengan harga saham BMRI berada pada Rp 8.000 per saham, Kamis (20/2/2020), maka yield dividen BMRI sebesar 4,41 persen. Sementara itu, 40 persen sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan.

“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

2. BRI

Selain Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam RUPST membagikan laba bersih sebagai dividen kepada pemegang saham Rp 20,6 triliun.

Nominal yang ditetapkan sebagai dividen tersebut merupakan 60 persen dari laba bersih bank bersandi saham BBRI itu sepanjang 2019, yakni sebesar Rp 34,4 triliun.

Dividen yang dibagikan BBRI sekitar Rp 168,1 per lembar saham. Angka ini naik 27,2 persen dibandingkan dengan dividen yang dibagikan BRI pada tahun lalu sebesar Rp 16,2 triliun atau sekitar Rp 132,2 per lembar saham.

Dengan harga saham BBRI berada pada Rp 4.560 per saham, Kamis (20/2/2020), maka yield dividen BBRI sebesar 3,68 persen. Persentase yield dividen masih lebih kecil dibanding Bank Mandiri.

"Dari Rp 20,6 triliun, yang disetor ke kas negara sebesar Rp 11,7 triliun. Sedangkan sisanya dibagikan ke pemegang saham publik," kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

3. BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyepakati untuk mengalokasikan 25 persen laba bersih pada 2019 sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.

Alokasi tersebut lebih kecil ketimbang dua bank pelat merah sebelumnya, yaitu Bank Mandiri dan BRI yang mengalokasikan 60 persen laba bersih sebagai dividen.

Adapun sebanyak 25 persen dari laba bersih tersebut senilai Rp 3,85 triliun. Laba bersih BNI di 2019 sendiri tercatat sebesar Rp 15,38 triliun.

“Rapat umum pemegang saham tahun buku 2019 (BNI) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 3,85 triliun,” ujar Wakil Direktur Utama BNI Eko Cahyo di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Sementara 75 persen laba bersih atau sekitar Rp 11,45 triliun akan ditempatkan sebagai laba ditahan.

Khusus dividen bagian pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham mendapat Rp 2.307 triliun yang bakal disetor ke kas negara.

Sedangkan publik dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen mendapat dividen Rp 1,58 triliun.

https://money.kompas.com/read/2020/02/21/064400726/bank-bank-bumn-bagikan-dividen-mana-paling-besar

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke