Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiga Kali Gagal Merintis, Maya dan Wita Sukses Menjadi Petani Organik Milenial

Suka duka mengembangkan usaha sayuran organik sudah dia lewati bersama sahabatnya Wita, yang juga satu pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Wanita kelahiran asal Waiwerang, Flores Timur ini pun mengungkapkan kegagalannya menjadi petani organik sebanyak tiga kali. Dari kegagalannya itulah dia mampu bangkit dan sukses seperti sekarang melalui brand Twelve's Organic.

Menjadi pebisnis sayuran organik yang sukses, Maya dan Wita sampai harus mengorbankan rasa lapar. Karena modal yang mereka miliki untuk merintis kembali usaha tersebut sudah menipis. 


"Jadi, untuk melakukan ini kita harus gagal sebanyak tiga kali dalam posisi nggak bisa makan. Jadi kita itu puasa, karena kita susah beli beras. Uang yang tersisa tinggal Rp 1 juta," ujar Maya ditemui di Menara Astra, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Guru Yoga

Dari manakah awal mula Maya dan Wita mengenal sayuran organik? Dia menjabarkan, sejak 2007, petani organik diperkenalkan oleh guru yoga di Bali yang mereka temui. Guru yoga tersebut seorang vegetarian.

Berbisnis sayuran organik ini bagi Maya ada tiga elemen yang dirasakan. Rasa, bisnis dan filosofi.

Namun, elemen filosofilah yang membuatnya tetap setia berbisnis sayur dan buah organik. Hingga saat ini, sudah ada 25 petani sayur dan buah yang bekerja di bawah naungannya Twelve's Organic.

"Di Bali pada 2007, kita mulai kenal petani organik. Jadi kebetulan guru yoga di Bali itu vegetarian. Pertama kita kenal pertanian organik mulai dari rasa, kemudian filosofi. Filosofinya adalah memberikan kebaikan. Jadi semesta ada untuk kehidupan kita tanpa kita minta," jelasnya.


Maya dan Wita pada 2008 mulai mengumpulkan modal untuk membiayai para petani, menyewa lahan, serta membeli peralatan untuk menumbuhkan sayuran dan buah organik, dengan cara menjajakan dagangan chocolatos, berjualan pulsa di lingkungan kampus, hingga menjadi guru pengajar lepas.

"Kita modalnya dari mengajar les, menjual chocolatos, kita jualan di kampus. Kemudian, kita jualan pulsa, terus modal kita kumpulin. Setelah ada modal itu, kita nggak tahu cara jual. Jadi kita benar-benar rugi dan berutang. Karena kita butuh untuk bayar petani. Jadi, keputusan itu membuat kita malah berutang," katanya.

Di 2017, ada seorang pemilik lahan yang menawarkan lahannya untuk dipakai. Syaratnya  pembagian hasil dari hasil penjualan sayur dan buah organik. Lahan itu kini disewa oleh Maya dan Wita seluas satu hektar di Dusun Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

Atas kesabaran dan kegigihannya, mereka sudah memiliki pasar sebanyak 80 rumah tangga, dua supermarket serta dua restoran yang kerap memakai produk sayuran dan buah dari Twelve's Organic.

 

https://money.kompas.com/read/2020/03/02/203516426/tiga-kali-gagal-merintis-maya-dan-wita-sukses-menjadi-petani-organik-milenial

Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke