Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sudah 30 Persen, Pembangunan Sirkuit Mandalika Terus Berjalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan terus berjalannya pembangunan sirkuit Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).

Sirkuit ini dibangun menjelang gelaran IndonesiaGP yang akan berlangsung di The Mandalika mulai 2021.

Saat ini progres keseluruhan pembangunan telah mencapai 30 persen, dengan masih berfokus kepada ground work atau pekerjaan tanah.

Secara rinci pekerjaan tanah yang telah dilakukan mencakup land clearing yang mencapai 426.375 meter persegi atau 81,24 persen, pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.177 meter atau 82,83 persen.

Kemudian, galian tanah trel sebesar 180.824 meter kubik atau 79,71 persen, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 69.206 meter kubik atau 18,34 persen.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, pihaknya memastikan hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan normal sesuai jadwal yang direncanakan serta ditargetkan selesai sesuai jadwal yaitu akhir 2020.

"Kami juga memastikan pengerjaan proyek Sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing," terang Abdulbar dalam keterangannya, Jumat (27/3/2020).

Pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika. Guna membuat Sirkuit Mandalika sesuai dengan regulasi dan standar dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pengerjaan Sirkuit Mandalika terbagi dari sejumlah bagian/tahapan.

Pertama, pengerjaan bagian trek utama dimana lintasan sepanjang 4,31 km digali dengan kedalaman satu meter untuk pondasi. Kedua, pembuatan service road di kanan dan kiri trek.

Ketiga adalah lapis pondasi agregat atau batu pecah dan keempat adalah drainase. Drainase ini berada di sisi kanan dan kiri trek menyesuaikan kemiringan trek itu sendiri.

Kelima adalah pengaspalan. Keenam, pembuatan asphalt berm atau verge di sisi kanan dan kiri track yang berfungsi sebagai bahu jalan dan sebagai tanda visual bagi para pembalap terhadap batas luar dan dalam dari tikungan.

Selanjutnya adalah pengerjaan detail service road. Kemudian, adalah pengerjaan area run off yang terdiri dari 3 jenis permukaan yaitu aspal, gravel bed, dan rumput.

Terakhir adalah terowongan untuk akses masuk ke bagian tengah sirkuit.

Sementara terkait lahan enclave, proses pembebasan lahan juga terus berjalan dengan baik dengan prioritas lahan enclave yang terletak di dalam wilayah pembangunan sirkuit. Banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal.

Selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru, yaitu tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave.

"ITDC optimistis skema ini akan semakin mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave," ungkap Abdulbar.

https://money.kompas.com/read/2020/03/27/200344126/sudah-30-persen-pembangunan-sirkuit-mandalika-terus-berjalan

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke