Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produsen Perlengkapan Outdoor Ini Banting Setir Produksi APD

Wabah virus corona membuat pendiri Alpina, Paidjan Adriyanto putar otak agar bisnisnya tetap berjalan dan mampu menggaji karyawan. Hasilnya, Alpina mulai memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) sejak 2 pekan lalu.

"Karena keterpaksaan ini. Jualan ransel, alat-alat outdoor sudah enggak jalan sama sekali. Ya saya alihkan, saya balikkan (banting setir) produksi APD. Akhirnya saya kerjakan," kata pria yang akrap disapa Yanto itu kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Yanto mengatakan, pembuatan APD bermula dari banyak pihak yang mencari perlengkapan pelindung diri di tokonya, seperti jas hujan dan ponco model jaket dengan aksen ritsleting di sisi kanan dan kiri. Mereka terpaksa mencari jas hujan karena keterbatasan pasokan APD.

Semakin lama, Yanto melihat permintaan semakin berkembang. Alhasil, dia berinisiatif membuat APD khusus yang dibanderol seharga Rp 240.000 per pcs.

"Yang membedakan APD dengan ponco adalah APD menutupi seluruh badan. Kami desain dengan ritsleting ganda di bagian atas dan bawah sehingga memudahkan petugas medis ke toilet," ucapnya.

Dari inisiatif itu, pendapatan Alpina mampu ditopang oleh APD meski tak terlalu signifikan karena keterbatasan produksi. Terbatasnya produksi disebabkan adanya kebijakan penutupan sejumlah jalan maupun karantina wilayah spasial di Bandung.


Hanya sekitar 5-10 orang penjahit yang mampu memenuhi pemesanan APD Alpina. Yanto berujar, setiap penjahit bisa menghasilkan 5 hingga 7 APD setiap hari. Sehingga dalam sehari, para penjahit Alpina bisa menyelesaikan 50-70 pcs APD.

Kendati demikian, inisiatif memproduksi APD lebih baik ketimbang hanya mengandalkan penjualan perlengkapan inti di tengah wabah.

"Sebelum ada APD itu penjualan tinggal 10 persen. Habis total itu. Kami bilang 10 persen saja kadang-kadang enggak ada penjualannya seharian. Kalau online ada sekitar 1-2 yang memesan. Ada APD penjualannya jadi bagus," ungkap Yanto.

Selama 2 pekan memproduksi APD, Yanto telah berhasil memasarkan APD buatannya ke poliklinik-poliklinik sekitar Bandung. Saat ini, penjualan APD telah mencapai ratusan pcs termasuk jas hujan. Dia pun menyanggupi bila ada pemesanan ke luar kota Bandung, seperti area Jakarta.

Bila virus corona telah pulih, penjualan perlengkapan outdoor digandrungi anak muda khususnya pecinta travel ini akan kembali seperti semula dalam waktu 1-3 bulan.

"Kalau corona pulih saya kira perlu waktu 1-2 bulan, maksimal 3 bulan. Harus optimis, harus berusaha. Saya kira perkembangan bisnis biasanya kalau habis begini meledak, karena orang semangat ingin bekerja," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/03/172119626/produsen-perlengkapan-outdoor-ini-banting-setir-produksi-apd

Terkini Lainnya

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke