Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Kuartal I Bukit Asam Merosot, ini Penyebabnya

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Suryana mengatakan, pendapatan usaha perseroan sepanjang Januari-Maret 2020 sebesar Rp 5,12 triliun, turun jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar Rp 5,34 triliun.

"(Pendapatan usaha) terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar Rp 3,3 triliun, penjualan batu bara ekspor sebesar Rp 1,8 triliun dan aktivitas lainnya sebesar Rp 87,2 miliar," tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (4/5/2020).

Meski mengalami penurunan pendapatan, Bukit Asam mencatat adanya peningkatan volume penjualan sebesar 2,1 persen pada kuartal I-2020 menjadi 6,8 juta ton, dari sebelumnya 6,6 juta ton.

Suryana menjelaskan, turunnya pendapatan anak usaha PT Inalum (Persero) ini utamanya diakibatkan penurunan harga jual rata-rata batu bara.

Tercatat, harga rata-rata baru sepanjang kuartal I-2020 sebesar Rp 741.845 per ton, turun 3,9 persen dari kuartal I-2019, sebesar Rp 772.058.

"Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga batu bara Newcastle sebesar 29,5 persen maupun harga batu bara thermal Indonesia GAR 5000 sebesar 6,9 persen dibandingkan harga rata-rata triwulan I 2019," ujar Suryana.

Kemudian, beban pokok penjualan perusahaan tambang plat merah itu juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 3,6 triliun.

Peningkatan beban pokok penjualan terjadi akibat kenaikan volume penjualan serta peningkatan volume angkutan batu bara.

"Dan kenaikan biaya jasa penambangan terkait dengan peningkatan kurs dan jarak angkut pada triwulan I 2020 dibandingkan dengan triwulan I 201," ucap Suryana.

https://money.kompas.com/read/2020/05/04/070700426/laba-kuartal-i-bukit-asam-merosot-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke