Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Dapat Stimulus, 5 Perusahaan Jepang Enggan Eksodus dari China

Dikutip South China Morning Post, Rabu (13/5/2020), lima perusahaan asal Jepang mengaku enggan memindahkan rantai produksinya ke luar China.

Perusahaan asal Jepang termasuk Toyota itu berpendapat, China tetap merupakan pasar yang penting. Apalagi saat pandemi saat ini, memindahkan produksi ke tempat lain (eksodus) akan sangat mahal dan dinilai tidak perlu.

"Toyota tidak memiliki rencana untuk mengubah strategi kami di China atau Asia karena situasi saat ini," kata produsen mobil yang berbasis di Aichi itu dalam sebuah pernyataan resmi.

“Industri otomotif menggunakan banyak pemasok dan mengoperasikan rantai pasokan yang luas. Tidak mungkin untuk beralih begitu saja dalam sekejap. Kami memahami posisi pemerintah, tetapi kami tidak memiliki rencana untuk mengubah produksi kami," lanjut pernyataan itu.

Serupa dengan Toyota, produsen peralatan rumah tangga dan bahan bangunan Lixil Corporation juga tak memiliki rencana untuk memindahkan produksi dari China.

“Kami mengoperasikan rantai pasokan global yang fleksibel dengan lebih dari 100 basis manufaktur di seluruh dunia. Struktur fleksibel dan sepenuhnya terintegrasi ini memungkinkan kami untuk menyerap beberapa dampak Covid-19," katanya.

Pabrikan lain yang tak ingin diidentifikasi namanya mengaku tak akan memindahkan produksi dari China karena negara Tirai Bambu itu merupakan pangsa pasarnya.

Sebagai informasi, pemerintah Jepang telah meluncurkan paket stimulus di tengah pandemi Covid-19 yang dirancang untuk menjaga pertumbuhan perekonomian nasional.


Jepang telah mengalokasikan 220 miliar yen (2 miliar dollar AS) untuk perusahaan yang mau memindahkan produksinya kembali ke Jepang. Bahkan Jepang mengalokasikan sekitar 23,5 miliar yen bagi perusahaan yang ingin mengalihkan manufaktur ke Asia Tenggara.

Stimulus itu disiapkan setelah produsen mobil dan produsen lainnya mengalami kekurangan suku cadang dari China, ketika produksi di China terhenti sementara akibat Covid-19 di awal tahun ini.

Suku cadang yang dibuat oleh China maupun anak perusahaan Jepang di Cina digunakan untuk membuat mesin, sistem kelistrikan, perlengkapan interior dan komponen plastik cetakan untuk industri otomotif.

Selain diekspor ke Jepang, suku cadang ini juga digunakan di pabrik pembuat mobil asal Jepang di Cina.

Tak hanya soal Covid-19, stimulus ini diberikan agar perusahaan itu tak dihantam kenaikan tarif atau bea baru dari pemerintah AS akibat perang dagang yang hingga kini masih berlangsung.

Selain itu, stimulus itu juga untuk meminimalisir kenaikan biaya tenaga kerja dan kemungkinan demonstrasi anti-Jepang yang sempat pecah karena masalah teritorial, seperti Kepulauan Diayou/Senkaku yang dikendalikan oleh Tokyo namun diklaim oleh Beijing.

Di sisi lain, perusahaan asal Jepang telah memiliki industri manufaktur di 10 negara Asia Tenggara termasuk Thailand, Indonesia, dan Vietnam.

Pada 2017, perusahaan otomotif ini telah berinvestasi sebesar 22 miliar dollar AS di 3 wilayah itu, 3 kali lipat lebih besar dibanding investasi tahun 2012.

Industri otomotif berfokus di Thailand dan Indonesia, Industri mesin dan ritel di Vietnam, industri kimia dan farmasi di Malaysia, dan industri manufaktur semikonduktor yang berpusat di Filipina.

https://money.kompas.com/read/2020/05/13/100100326/meski-dapat-stimulus-5-perusahaan-jepang-enggan-eksodus-dari-china

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke