Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Corona, Wanita Pengusaha Konveksi Ini Banting Setir Bikin APD

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memukul beragam sektor industri, termasuk industri konveksi.

Oleh sebab itu, banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) yang banting setir mencari peruntungan baru dengan membuat APD (Alat Pelindung Diri) yang sedang tinggi pamornya saat ini.

Dari area Cikajang, Sentra Negla, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kompas.com menghubungi seorang wanita pekerja keras pemilik usaha konveksi benama Ai Rodiah.

Wanita usia kepala empat ini mengaku mengalami masa sulit saat awal kemunculan pandemi Covid-19 mulai terjadi.

Saat awal pandemi Covid-19, Ai kehilangan omzet yang cukup besar, namun beruntungnya masa sulit yang dilalui Ibu Ai tidak lama, setelah ia mendapat tawaran dari pelanggan setianya untuk memproduksi APD.

Adapun APD yang diproduksi oleh Ai berbentuk baju Hazmat (hazardous material) dan masker bagi para tenaga medis.

Walau sempat tertatih memulai usaha barunya, ia berkomitmen tinggi untuk belajar dan tak mudah menyerah menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang menerjang bisnisnya.

Sembari belajar, ia juga tak mengeluh dengan kondisi yang terjadi. Ia bahkan mengucap sukur walau kondisi pandemic Covid-19 membumu hanguskan kebanyakan industri, namun ia tetap mampu bertahan.

“Memang sih awalnya saya kaget mau bikin baju Hazmat, takut juga kalau jahitnya nanti enggak benar, karena ini kan buat petugas medis, tapi alhamdulilah setelah dapat bimbingan dari rekan saya, saya bisa memproduksi baju Hazmat sesuai ketentuan,” kata Ai kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Harapan Ai kian nyata setelah perlahan usahanya mulai bangkit dan bertahan dalam kondisi sulit.

Ketiga karyawannya juga bisa bersyukur bisa terlibat dalam pembuatan produksi Baju Hazmat, sehingga masih ada pemasukan yang bisa digunakan untuk kebutuhan harian.


Dalam sebulan, Ai sudah bisa memproduksi lebih dari 700 potong baju hazmat dan juga 25 lusin masker dengan omzet kurang lebih Rp 2 juta sampai Rp 3 juta sebulan.

Tak hanya keuntungan material yang diperoleh, Ibu Ai dan tiga karyawannya sangat senang karena dapat membantu para pahlawan medis yang sedang berjuang di lini terdepan.

Selain itu, kredit usaha yang selama ini dijalani Ai melalui Bank BTPN Syariah juga tidak mengalami hambatan atau lancar, lantaran usahanya saat ini masih mendulang profit.

”Ibu Ai merupakan salah satu contoh nasabah kami yang meyakini, harapan itu masih ada di saat situasi ini. Petugas lapangan kami juga telah melakukan pendekatan menggali kebutuhan mereka, seperti memberikan motivasi dan saran dalam melihat potensi usaha nasabah. Salah satunya kepada Ibu Ai ini,” jelas Arief Ismail, Direktur Kepatuhan BTPN Syariah.

https://money.kompas.com/read/2020/05/13/173055426/ada-corona-wanita-pengusaha-konveksi-ini-banting-setir-bikin-apd

Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke