Pertumbuhan Ekonomi Jerman Diprediksi Minus 6,6 Persen Tahun Ini

BERLIN, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi minus 6,6 persen pada tahun 2020 ini. Hal ini merupakan dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19.

Perkiraan tersebut dirilis oleh Ifo Institute dalam laporan terbarunya. Lembaga tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jerman akan mencapai 10,2 persen pada 2021.

Dikutip dari Reuters, Jumat (29/5/2020), secara rerata, kalangan bisnis di Jerman mengekspektasikan operasional mereka akan kembali normal dalam sembilan bulan. Ini terjadi setelah kebijakan lockdown yang terjadi selama dua kuartal.

"Dalam skenario ini, ekonomi akan merosot 12,4 persen pada kuartal kedua tahun ini," kata Ifo Institute.

Dalam skenario terburuk, operasional bisnis akan kembali normal dalam kurun waktu 16 bulan. Imbasnya, kata Ifo Institute, ekonomi Jerman akan terkontraksi 9,3 persen pada tahun ini sebelum akhirnya tumbuh 9,5 persen pada tahun 2021.

Adapun skenario paling optimis adalah operasional dunia usaha akan kembali normal dalam lima bulan.

Dampaknya, perekonomian Jerman akan terkontraksi 3,9 persen pada tahun ini dan tumbuh 7,4 persen pada tahun depan.

Pertumbuhan ekonomi Jerman dilaporkan minus 2,2 persen pada kuartal I 2020. Data resmi menunjukkan, ekonomi Jerman mengalami resesi akibat pagebluk virus corona.

Dilansir dari BBC, Sabtu (16/5/2020), ini merupakan penurunan terbesar ekonomi Jerman secara kuartalan sejak tahun 2009. Kala itu, Jerman turut tergulung krisis keuangan global.

Data resmi yang dirilis Kantor Statistik Federal juga merevisi angka pertumbuhan ekonomi Jerman pada kuartal IV 2019, yang menunjukkan minus 0,1 persen.

Artinya, pertumbuhan ekonomi Jerman negatif selama dua kuartal berturut-turut. Ini adalah definisi teknis resesi ekonomi.

Perekonomian Jerman sudah mulai goyah sebelum virus corona menyebar. Penyebabnya, perang dagang Amerika Serikat dan China turut memberikan dampak kepada aktivitas perekonomian Jerman.