Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pergantian Dirut, Bagaimana Prospek Bisnis Astra International?

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk (ASII) menyetujui pengangkatan Djony Bunarto Tjondro sebagai Direktur Utama.

Djony menggantikan Prijono Soegiarto. Adapun Prijono diangkat sebagai Komisaris Utama perseroan.

RUPST ASII tersebut merupakan salah satu aksi korporasi yang ditunggu pelaku pasar. Sebab, emiten bluechip ini pada akhir 2019 tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 280,3 triliun.

Astra pun saat ini memiliki tujuh segmen usaha yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, serta properti. Per Maret 2020, Astra memiliki lebih dari 235 anak perusahaan dan didukung lebih dari 216.000 karyawan.

Setelah ada pergantian dirut, bagaimana prospek bisnis Astra ke depannya?

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana dalam keterangannya, Selasa (16/6/2020) mengatakan, pada situasi seperti saat ini dibutuhkan kepemimpinan yang bisa membuat inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi. Perseroan seperti ini yang akan bertahan.

Wawan memandang, Astra akan cepat pulih setelah pandemi Covid-19 berakhir. Alasannya, kalau kondisi industri otomotifnya bisa berproduksi dan jualan lagi, pasti bisa cepat pulih.

Selain itu, Astra juga didukung oleh beragam lini bisnis yang mampu memberikan kinerja positif bagi perseroan.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee juga menekankan pentingnya inovasi baru untuk meraih kinerja yang lebib baik. Dalam konteks itu, ia berpendapat, perubahan susunan anggota direksi dan komisaris Astra dalam RUPST merupakan hal biasa, yang penting adalah harus pro perubahan.

Sebab, ASII dinilai sebagai perusahaan yang solid dan besar. Karenanya, prospek saham emiten sektor aneka industri tersebut dinilai tetap menjanjikan.

Dikatakan, perusahaan go public cenderung memiliki ketahanan untuk bertahan di tengah kondisi krisis ekonomi seperti saat ini. Ia menilai, prospek saham Astra masih menjanjikan ke depan.

Asalkan diikuti perubahan model bisnis, seperti efisiensi. Selain itu, perusahaan juga harus mampu mengubah strategi bisnis demi mendongkrak kinerjanya.

Ke depan, imbuh Hans, lini bisnis keuangan tetap masih menjanjikan, demikian pula dengan komoditas diprediksi akan meningkat.

“CPO menjanjikan karena biofuel,” ujarnya.

Selain itu, suku cadang mobil juga masih menjanjikan karena walaupun orang tidak beli mobil, tetapi servis kendaraan terus berjalan.


Di lini bisnis otomotif, ujarnya, ASII dinilai masih prospektif meskipun penjualan produk saat ini terpukul. Menurutnya, permintaan produk otomotif, terutama mobil diperkirakan masih akan banyak.

“Terlebih di tengah kondisi pandemi seperti ini, orang akan cenderung memilih menggunakan mobil pribadi ketimbang naik kendaraan umum,” ujarnya.

Untuk lini bisnis alat berat, Hans optimistis masih mampu berkembang ke depan. Sebab, alat berat masih tetap dibutuhkan.

https://money.kompas.com/read/2020/06/16/140249826/pergantian-dirut-bagaimana-prospek-bisnis-astra-international

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke