Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Tahun Ini, Hampir Semua Negara di Dunia Bisa Resesi

Risiko resesi semakin diperparah dengan adanya gelombang kedua (second wave) Covid-19 dan meningginya tensi geopolitik antara AS dengan China.

"Data dari 3 lembaga internasional, tahun 2020 ini hampir semua negara resesi, dengan pertumbuhan -5 sampai mendekati -8 persen. Tensi geopilitik di AS, akan mempengaruhi ekonomi dan politik global karena merupaka negara terbesar saat ini. Ini harus diwaspadai," kata Destry dalam diskusi daring, Senin (20/7/2020).

Di Indonesia, pertumbuhan bakal terkontrasi cukup dalam di kuartal II 2020. Bank Indonesia memprediksi ekonomi RI bakal menyusut -4,3 persen hingga 4,8 persen dengan pemulihan berbentuk U (U-shape).

"Recovery akan sedikit melambat. Kenapa? karena perkembangan Covid-19 di Indonesia belum mencapai puncaknya, masih terus mengalami peningkatan. Dari hari ke hari, rapid test dilakukan, kemungkinan besar jumlah orang yang positif akan makin besar," ujar Destry.

Kendati demikian, kata Destry, jatuhnya ekonomi tak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara di dunia menyusun program pemulihan ekonomi dengan memberikan stimulus paling utama di 3 sektor, yaitu sektor kesehatan, bantuan sosial, dan program penjaminan.

Di Indonesia, sinergi berbagi beban (burden sharing) antara Bank Indonesia dengan pemerintah masih terus berlanjut untuk menumbuhkan sektor riil.

Adapun saat ini, ketahanan di sektor keuangan masih sangat baik. Pihaknya konsen menjaga kepercayaan investor asing untuk memarkirkan dananya di Indonesia.

Begitupun dengan ekspor beberapa komoditas yang masih berkinerja baik, seperti batubara dan besi baja.

"Yield (imbal hasil) SBN tenor 10 tahun sudah mengalami penurunan di level 7 persen dari sebelumnya 7,5 - 7,6 persen. Cadangan devisa sudah mengalami peningkatan, menjadi 131,7 miliar dollar AS atau 8,4 bulan impor. Ini relatif sangat aman," papar Destry.

https://money.kompas.com/read/2020/07/20/121046426/bi-tahun-ini-hampir-semua-negara-di-dunia-bisa-resesi

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke