Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman Menghadapi Resesi

Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian global. Teranyar, ada Singapura dan Korea Selatan yang resmi masuk jurang resesi setelah pertumbuhan ekonominya negatif di dua kuartal terakhir.

Indonesia kini diambang resesi, sejumlah ekonom meyakini ekonomi nasional akan tumbuh negatif di kuartal II dan III tahun 2020.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan kontraksi di kisaran minus 3,5 persen hingga minus 5,1 persen, dengan titik tengah di minus 4,3 persen.

Pada kuartal III-2020 diharapkan ekonomi Indonesia kian membaik, meski tetap berpotensi tumbuh negatif, yakni di kisaran minus 1 persen hingga positif 1,2 persen.

Dengan adanya kabar resesi yang semakin santer terdengar, tentu lebih baik kita meresponsnya dengan bersiap menghadapi kemungkinan Indonesia masuk ke resesi. Ini bisa dilakukan dengan menjaga kemampuan finansial.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan keuangan tetap aman dan terjaga kalau-kalau Indonesia masuk ke resesi, sehingga kita bisa melewati masa krisis ekonomi itu.

Berikut tipsnya seperti dilansir Forbes, Jumat (24/7/2020).

1. Mengatur pengeluaran jadi lebih hemat

Langkah pertama untuk menyelamatkan keuangan pribadi kamu adalah dengan mengaudit pengeluaran bulanan. Sehingga kamu bisa tahu, apa saja yang memang dibutuhkan dan apa yang bisa dikesampingkan.

Setelah itu, lakukanlah penyesuaian anggaran dengan mengesampingkan pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan. Ini membantu kamu memangkas biaya belanja dan menghemat keuangan.

2. Bayar utang

Berutang akan menimbulkan kekhwatiran ketika kondisi ekonomi seseorang tiba-tiba berubah memburuk, sebab resesi membuat perekonomian serba tidak pasti.

Oleh sebab itu, mumpung Indonesia belum jatuh ke dalam resesi, dan jika keuangan kamu masih cukup baik untuk membayar utang, maka selesaikanlah tanggung jawab itu. Membayar utang sekarang akan membebaskan kamu dari tekanan di masa depan.

3. Cari pemasukan sampingan

Pendapatan bisa tiba-tiba berkurang di masa-masa resesi, maka penting untuk mencari sampingan pemasukan untuk mengamankan kemampuan finansial. Kamu harus lebih kreatif dan inovatif dalam hal ini.

Bisa dengan temukan pekerjaan sampingan, berbisnis kecil-kecilan, memiliki sumber pendapatan yang pasif, atau hal lainnya. Ini akan membantu kamu membangun benteng keuangan dan lebih bersiap menghadapi perubahan yang bisa tiba-tiba terjadi di tengah resesi.


4. Tingkatkan keterampilan

Resesi membuat semakin banyaknya pengangguran, dan ketatnya persaingan di bursa lowongan pekerjaan. Kecemasan PHK membayangi pada masa-masa ini.

Jadi hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah berinvestasi pada diri sendiri dengan meningkatkan keterampilan. Perkaya resume kamu dengan memperluas basis pengetahuan.

Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk orang tetap bisa melihat perkembangan kamu, publikasikan karya opini atau tunjukkan pekerjaan yang tengah kamu lakukan, serta pertahankan jaringan yang kuat dengan rekan-rekan kamu.

5. Siapkan asuransi

Jika kamu adalah kepala keluarga, maka punya peran penting untuk melindungi anggota keluarga tercinta dengan asuransi. Baik itu asuransi kesehatan untuk menjamin pengobatan di masa depan, maupun asuransi jiwa untuk jadi bekal bagi keluarga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri kamu.

Asuransi adalah cara untuk memastikan keamanan finansial keluarga kamu untuk tetap kuat, stabil, dan sehat di masa depan. Punya tabungan dana darurat memang sangat baik, tapi itu saja tidak cukup, dana itu tanpa disadari bisa habis dengan cepat.

https://money.kompas.com/read/2020/07/24/143800526/tips-menjaga-keuangan-tetap-aman-menghadapi-resesi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke