Tujuannya agar kegiatan usaha yang dijalankan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional tidak menimbulkan risiko di bidang kesehatan.
Dody memaparkan, setidaknya ada 3 langkah adaptasi yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan teknologi yang semakin intensif, termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang.
"Kedua, memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha. Selanjutnya, meningkatkan kesempatan untuk memperat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha," kata Dody dalam siaran pers, Selasa (28/7/2020).
Dody bilang, Bank Indonesia (BI) sendiri bekerjasama lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC) yang meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis proses.
"Penguatan ekosistem ini menekankan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah," papar Dody.
Adapun pengembangan ekosistem Halal Value Chain dilakukan di 4 sektor utama, yaitu pertanian (integrated farming), industri makanan halal dan fesyen muslim, pariwisata halal, serta pengembangan renewable energy.
"Upaya-upaya tersebut terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pelaku usaha, diantaranya komunitas pesantren, UMKM syariah, korporasi dan berbagai pelaku industri lainnya" pungkas Dody.
https://money.kompas.com/read/2020/07/28/150200026/tetap-berjaya-di-tengah-pandemi-ekonomi-syariah-perlu-3-langkah-ini