Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnisnya Melambung di Tengah Pandemi, Kekayaan Pria Ini Melonjak hingga Rp 24,82 Triliun

Pasalnya, dengan kian banyak orang yang melakukan aktivitas bekerja dari rumah, dokumen-dokumen penting terkait pekerjaan pun banyak yang harus diakses dan dibagikan melalui sistem internet. Dengan demikian, banyak orang membutuhkan jaminan akan hal itu.

Seperti yang dialami Okta. Valuasi saham perusahaan yang didirikan Todd Mckinnon pada tahun 2009 ini melonjak 70 persen dalam enam tahun terakhir. Atau meroket hingga 1.200 persen jika dibandingkan ketika perusahaan tersebut pertama kali melantai di bursa saham setempat pada 2017.

Perusahaan tersebut kini bernilai 27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 394,2 triliun (kurs Rp 14.600), sedangkan McKinnon sendiri kini memiliki total nilai kekayaan hingga 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,82 tiliun. McKinnon memiliki "hanya" sekitar 4 persen saham Okta.

"Hal buruk ini (pandemi) telah menghancurkan banyak hal, namun perusahaan justru diuntungkan atas hal itu," sebut McKinnon seperti dikutip dari Forbes, Minggu (30/8/2020).

Sejak bulan Maret lalu, Okta telah menandatangai kerja sama dengan 1.000 pelanggan baru jasanya. Secara keseluruhan, saat ini Okta memiliki 8.950 pelanggan dengan banyak di antaranya meningkatkan penggunaan layanan pengaman cloud tersebut.

Pada bulan Mei lalu, FedEx menggunakan Okta Identity Cloud agar 85.000 pekerjanya di seluruh dunia bisa bekerja secara efektif selama masa pandemi. Cloud juga telah bekerja sama dengan Australian Red Cross, LVMH, Equifax, Western Union, dan banyak rekanan lain.

McKinnon sendiri mulainya bekerja sebagai developer pada sebuah perusahaan perangkat lunak PeopleSoft, sebelum kemudian berpindah ke Salesforce.

Pada 2009, dia mulai mengulik mengenai komputasi awan dan memilih untuk mendirikan bisnis sendiri.

Mulanya, McKinnon menamai perusahaan tersebut dengan SaaSure. Rekan kerja lamanya dari Salesforce pun turut bergabung, yakni Frederic Kerrest. Mereka sepakat untuk membuat produk berupa perangkat lunak yang akan membantu perusahaan untuk mengukur keamanan dari aplikasi berbasis cloud yang digunakan.

Namun ternyata, tidak semua pihak merasa membutuhkan hal tersebut.

Hingga akhirnya, keduanya menemukan titik di mana perusahaan tidak benar-benar bisa mengelola keamanan dari pengguna cloud mereka.

Perusahaan pun berganti nama menjadi Okta dan mendapatkan pendanaan seri A sebesar 10 juta dollar AS.

Perusahaan terus berkembang hingga akhirnya memutuskan untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat, Wall Street pada tahun 2017 dan menarik minat investor. Salah satu alasannya, teknologi Okta mudah dipahami.

“Ada banyak hal teknis dalam keamanan siber,” kata analis Berenberg Capital Markets Joshua Tilton.

“(Okta) sangat mudah dipahami. Ini adalah satu set credensial yang memberi saya akses ke semua aplikasi saya saat saya sedang bekerja,” tambah dia.

Hingga akhirnya, muncul Covid-19.

Karena kebijakan kerja dari rumah, analis Wall Street pun mulai menggunakan produk yang menjamin keamanan seperti Okta.

“Dalam semalam, mereka menjadi salah satu penunggang utama dalam pasar keamanan,” kata Tilton.

“(Okta) telah menjadi saham yang disukai sebelum Covid, dan menjadi saham yang lebih disukai sejak saat itu,” lanjutnya.

Bahkan McKinnon mengaku sedikit tersentuh, meskipun di sisi lain dirinya merasa bersalah.

“Ketika saya melihat kinerja saham, atau kekayaan bersih saya sendiri, saya pikir itu memuaskan melihat perusahaan menjadi sukses,” katanya.

“Saya memulai perusahaan ini, dan saya benar-benar bertahan dengannya. Saya menaruh uang saya di tempat di mana saya berada," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/08/30/120500926/bisnisnya-melambung-di-tengah-pandemi-kekayaan-pria-ini-melonjak-hingga-rp-24

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke