Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 5 Strategi Menjaga dan Mengembangkan Bisnis di Era Pandemi

Di berbagai belahan dunia jampir semua sektor ekonomi terpukul. Tak terkecuali di Indonesia, tidak sedikit sektor yang sangat terpukul lantaran tidak adanya omzet.

Khususnya para pelaku usaha bisnis, banyak yang mengalami penurunan omzet yang mengharuskan mereka untuk gulung tikar.

Bagaimana strategi untuk tetap bertahan sekaligus bisa berkembang di era pandemi ini?

Mengutip The Business Standard, Selasa (22/9/2020), berikut 5 cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan bisnis selama pandemi.

1. Diskon dan penawaran gratis

Cara ini mungkin terdengar berlawanan bagi beberapa orang, tapi jelas cara ini bisa Anda lakukan.

Misalnya saja seperti aplikasi Zoom, saat ini tidak ada yang tidak mengenal aplikasi ini. Sejak masa pandemi penggunanya telah melonjak dari 10 juta orang menjadi 200 juta hanya dalam beberapa Minggu.

Zoom memberikan penawaran gratis dan memang mereka tidak memperoleh keuntungan, tapi yang pasti perusahaan Zoom akan menghasilkan ribuan prospek baru dan pelanggan akan kembali membeli dalam beberapa hari mendatang.

Entrepreneur.com dalam surveinya menemukan bahwa 30 persen adalah angka ajaib yang menarik pelanggan. Bahkan perusahaan e-commerce berbasis Fahsion, menghasilkan tanggapan yang memuaskan dengan menawarkan pengiriman gratis dan diskon di saat krisis ini.

Jadi setiap bisnis perlu mencari tahu bagian mana produk atau layanan yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga diskon.

2. Kolaborasi strategis

Setiap bisnis memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan. Biasanya bisnis sangat kuat di bidang kompetensi intinya dibandingkan dengan bidang lain.

Untuk itu, ini adalah waktu yang tepat untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melengkapi kelemahan dan membantu membangun produk layanan atau penawaran baru untuk pelanggan.

Jadi inilah saatnya untuk mengindentifikasi dengan siapa bisnis dapat membuat kemitraan untuk menghasilkan pendapatan atau melakukan pekerjaan kemanusiaan.

3. Menjaga pelanggan lama

Menurut Forbes, biaya akusisi untuk mendapatkan pelanggan baru, bisa 5 kali lebih banyak daripada mempertahankan yang sudah ada.

Salah satu dari 3 perusahaan konsultan terbesar di dunia, Brain & Company, menemukan dalam sebuah penelitian bahwa jika reterensi pelanggan ditingkatkan 5 persen, laba dapat meningkat dari 25 persen menjadi 25 persen.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan bisnis dengan anggaran pemasaran terbatas adalah dengan menjaga pelanggan lama, pelanggan tetap, dan setia.

Di masa krisis ini untuk mendapatkan output yang maksimal, bisnis perlu lebih cenderung ke arah pemasaran digital dan teknologi pemasaran.

Alih-alih menghabiskan untuk akusisi pelanggan, lebih baik mengidentifikasi pelanggan tetap dan setia yang paling menguntungkan, serta merancang penawaran menarik untuk mereka.

4. Inovasi bisnis

Diperlukan inovasi untuk mengidentifikasi masalah utama, spesifik, dan unik dari pandemi dan pasca pandemi ini, serta menyelesaikannya.

Uber di Amerika Serikat misalnya, memperkenalkan fitur baru Work Hub. Fitur ini memungkinkan pengemudi memberikan layanan berbeda untuk Uber Rata, Uber Works, dan lain-lain.

Eric Ries dalam bukunya, Lean Startup, menyebutkan setidaknya ada 10 upaya inovasi yang bisa dilakukan untuk bisnis.

5. Menjadi brand story

Pada saat akhir Perang Dunia 2 , di saat orang -orang bersiap untuk menghadapi resesi ekonomi besar, perusahaan mobil di AS mulai meningkatkan upaya mereka untuk mengiklankan produknya.

Hal serupa dilakukan oleh sebuah perusahaan real estat dengan membuat konsumen mereka memimpikan rumah baru.

Saat ekonomi kembali bangkit, kedua perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang paling sukses setelah Perang Dunia 2.

McKinsey, menyarankan perusahaan untuk fokus pada keterlibatan pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menciptakan hubungan yang dalam.

Di masa physical distancing, bisnis harus sepenuhnya memanfaatkan pemasaran digital dan teknologi untuk menjangkau konsumen.

Jika saat pandemi ini perusahaan merawat konsumen dan pegawai mereka dengan memberikan nilai dan konten yang layak, maka di masa depan perusahaan bisa mendapatkan hasil ribuan kali lipat.

https://money.kompas.com/read/2020/09/22/114000026/simak-5-strategi-menjaga-dan-mengembangkan-bisnis-di-era-pandemi

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke