Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baja Canai Panas Asal Indonesia Bebas Bea Masuk Safeguard ke Thailand

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi sikap pemerintah Thailand tersebut. Keputusan ini pun semakin membuka peluang bagi Indonesia untuk mendorong ekspor produk baja canai panas ke Thailand.

"Kami melakukan upaya pengawalan dan pembelaan atas kepentingan Indonesia untuk memastikan Indonesia tetap dikecualikan dari safeguard sejak penyelidikan awal sampai peninjauan ulang (review) pengenaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10/2020).

Keputusan penghentian pengenaan bea masuk safeguard diambil pemerintah Thailand karena industrinya sudah pulih dari kerugian. Tindakan safeguard impor baja canai panas telah diterapkan pemerintah Thailand sejak Desember 2014.

Namun, Indonesia bersama sejumlah negara berkembang lainnya berhasil memperoleh pengecualian. Saat itu, bea masuk safeguard pertama kali ditetapkan sebesar 21,92 persen. Pada 2016 tarif diturunkankan menjadi 21,52 persen.

Kemudian, pada 2017 diturunkan menjadi 21,13 persen. Setelah dilakukan review pertama, pengenaan safeguard diperpanjang dari Juni 2017 hingga 6 Juni 2020.

Sesuai aturan World Trade Organization (WTO), tarif yang dikenakan pada periode perpanjangan harus lebih liberal, yaitu tarif tahun selanjutnya harus lebih kecil dari pengenaan awal. Tarif safeguard pada perpanjangan pertama dimulai dari 21 persen, lalu diturunkan sebesar 0,13 persen setiap tahun berikutnya.

“Pemerintah Indonesia terus mengamati aktivitas pengamanan perdagangan (trade remedy) negara mitra dagang, terutama yang menyangkut komoditas ekspor Indonesia,” kata Agus.


Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi mengatakan, para eksportir baja canai panas Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini.

Jika sebelumnya ada kehati-hatian dalam melakukan ekspor karena adanya ancaman pengenaan safeguard saat dilakukan peninjauan kembali, kini para eksportir berkesempatan meningkatkan ekspor ke Thailand.

"Produk baja canai Indonesia juga memiliki potensi ekspor yang besar karena mampu bersaing secara kualitas dan harga,” kata Didi.

Adapun ekspor baja canai panas meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Ekspor produk baja canai panas Indonesia ke Thailand periode 2016-2019 mengalami peningkatan tren sebesar 18,09 persen.

Sedangkan ekspor baja canai panas Indonesia ke seluruh dunia meningkat sebesar 44 persen pada periode yang sama. Nilai ekspor baja canai panas Indonesia ke dunia pada 2016 tercatat sebesar 184,3 juta dollar AS.

Nilai ekspor baja canai panas tersebut meningkat pada 2017 sebesar 254,5 juta dollar AS, 2018 sebesar 427,4 juta dollar AS, dan 2019 sebesar 526,9 juta dollar AS.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, hingga Juli 2020, nilai ekspor baja canai panas tercatat sebesar 300,8 juta dollar AS atau turun 1,6 persen dibandingkan rentang periode yang sama tahun sebelumnya.

https://money.kompas.com/read/2020/10/01/223000026/baja-canai-panas-asal-indonesia-bebas-bea-masuk-safeguard-ke-thailand

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke